BOCAH 10 Tahun Tewas saat Berusaha Selamatkan Ibunya yang Mau Dirudapaksa Tukang Antar Galon
BOCAH 10 Tahun Tewas saat Berusaha Selamatkan Ibu yang Mau Dirudapaksa Tukang Antar Galon. Bocah itu ditusuk di bagian leher oleh pelaku tukang galon
TRIBUNJAMBI.COM - Kematian seorang ibu bernama Sri Irmawaty Nur (34) dan putranya berinisial MA (10) membuat keluarga terpukul.
Korban Sri tewas dibunuh saat melakukan perlawanan ketika hendak dirudapaksa oleh tukang galon berinisial AS (19) yang masuk ke dalam kamarnya.
Anak korban yakni MA turut meninggal dunia bersama sang ibu.
Bocah berusia 10 tahun itu juga dihabisi oleh AS lantaran memergokinya saat akan merudapaksa ibunda korban.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi mengatakan, peristiwa bermula saat pelaku mengantarkan galon ke kamar korban.
Deki mengatakan bahwa pada saat korban sudah terkapar dengan luka parah, pelaku masih ingin melanjutkan perbuatannya merudapaksa korban.
Namun saat ingin merudapaksa korban yang sudah terluka parah, niat pelaku gagal karena ada anak korban yang keluar dari WC.
Pelaku yang tak mau aksi bejatnya terganggu lantas kemudian memukul perut anak korban.
"Pelaku kembali mengambil pisau yang lain dan menikam anak korban sebanyak dua kali," tutur Deki.
Deki memaparkan bahwa korban Sri Irmawaty Nur ditemukan tewas dengan dua luka tusukan yakni pada bagian pinggang kanan dan punggung belakang.
"Serta ada luka bekas cakaran di leher korban," kata Deki.
Sementara anak korban yang bernama MA mendapat satu luka tusukan di leher sebelah kanan yang juga membuatnya tewas dalam kasus ini.
Setelah melakukan aksinya tersebut, pelaku mengunci kamar korban dari luar dan membuang kunci kamar di sungai.
Sementara barang bukti yang ditemukan di TKP yakni tiga buah pisau dapur dan satu gunting.
"Saat ini kita masih terus melakukan penyilidikan lebih dalam terhadap pelaku," bebernya.
Baca juga: Buka Tiga Gelombang, Pendaftaran Mahasiswa Baru di Unbari akan Berakhir Agustus Nanti
Keterangan Ibu Mertua Korban
Ibu mertua korban, P Nenna mengaku tidak menyangka kalau menantunya itu tewas dengan cara mengenaskan.
"Saya tidak menyangka menantu saya dan anaknya itu meninggal dengan cara begini. Padahal Sri ini menantu yang baik," ucapnya.
Menurut sang ibu mertua, menantunya itu dulunya tinggal di Makassar.
Korban Sri merupakan mantan perawat rumah sakit.
"Sri ini dulunya perawat di salah satu rumah sakit yang ada di Makassar.
Hanya saja, setelah menikah dengan anak saya ia menetap di Pinrang dan tinggal di kosan Jalan Kijang," kata saat ditemui di RSUD Lasinrang Pinrang, Minggu, (27/06/2021) siang.
Sang ibu mertua pun menceritakan sosok sang menantu.
Menurutnya, menantunya memang sudah pernah membina rumah tangga dengan seorang tentara dan mempunyai dua anak.
"Sebelum menikah dengan anak saya, Sri pernah menikah dengan seorang tentara dan mempunyai dua anak dari pernikahan pertama.
Salah satu anaknya yakni Adri yang juga ikut tewas," kata P Nenna.
Diakuinya, Sri merupakan menantu yang mempunyai kepribadian yang baik dan disukai keluarga besar.
"Sri ini dikenal baik dan sopan. Semua keluarga suka kepribadiannya.
Tidak ada yang tidak suka ini menantu saya.
Begitu juga dengan anaknya," ujar dia.
Baca juga: Kondisi Tubuh Kim Jong Un Buat Warga Korut Khawatir, Disebut Kini Mulai Kurusan
Terangsang Lihat Baju Korban
Tukang galon berinsial AS itu mengaku tak kuat menahan nafsunya saat melihat korban berpakaian seksi di kamar.
Hingga akhirnya, pelaku menindih korban dan terjadi pembunuhan yang menyebabkan Sri Irmawaty Nur (34) dan putranya berinisial MA tewas.
Peristiwa yang cukup menggegerkan warga ini terjadi di Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Minggu (27/06/2021) siang sekira pukul 12.30 WIB.
Sri dan putranya MA tewas dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnyanya.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi mengatakan, peristiwa bermula saat pelaku mengantarkan galon ke kamar korban.
Jasad keduanya pertama kali ditemukan oleh suami yang sekaligus ayah korban bernama Ashari (24).
Polisi yang mendatangi lokasi memastikan korban tewas dibunuh usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Saleh Ridho Sebut Rp 120 Juta Dana ETLE akan Perbanyak Titik Monitoring di Kota Jambi
Sejumlah saksi diperiksa hingga akhirnya kecurigaan mengerucut kepada seorang pria yang sempat terlihat masuk ke dalam kosan ibu dan anak itu.
Pelakunya yakni AS (19) yang dibekuk di Jalan Beruang, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
AS diketahui merupakan pengantar air galon isi ulang yang saat kejadian memang masuk ke dalam kosan korban.
"Pada saat mengantar galon itu, pelaku melihat korban yang sementara memakai pakaian seksi.
Sehingga pelaku bernafsu dan ingin memperkosa korban," kata Deki dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Timur, Senin (28/6/2021).
Deki menuturkan, saat itu pelaku yang sudah tak kuat menahan nafsunya langsung memegang tangan korban dan mendorong korban hingga terjatuh di tempat tidur.
Namun, korban melawan sehingga pelaku langsung mengambil pisau dapur yang ada di samping tempat tidur.
"Kemudian pelaku menikam korban sebanyak dua kali," ucap Deki. (*)
SUMBER : Tribun Timur