Berita Nasional

Detik-detik KKB Beringas Membrondong Tembakan 50 Pekerja Jembatan, Korban Lari Menyelamatkan Diri

Masih juga menebar ketakutan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali membuat kegaduhan di Papua.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribunnews
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua 

Firasatnya itu ternyata benar karena ketika berputar, muncul lagi beberapa orang lainnya ke tengah jalan dan melepaskan tembakan.

Baca juga: KKB Lakukan Teror dan Tewaskan 4 Warga Sipil, Aparat Gunakan Helikopter Evakuasi Korban

Baca juga: Daftar Formasi CPNS 2021 di Kementrian, Ada Peluang Besar Untuk Lulusan SMA/SMK

Baca juga: Senaf Soll Sosok Pecatan TNI yang Membelot ke KKB & Berulah Tembak Mati Kepala Suku serta 4 Pekerja

"Jadi, sekitar jam 9 pagi, kami tiga mobil dari lokasi proyek mau ke Brantas ambil material ciping. Sampai di kali kami dihadang sama OTK, mereka pegang parang sama panah, karena kami tahu orang ini pakai arang hitam dimuka, kami langsung putar mobil dengan jarak mobil dari mereka sekitar 20 meter," ujar K, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (24/6/2021) malam.

Beberapa kali suara tembakan pun terdengar dari para pelaku.

Peluru juga sempat mengenai truk ketiga, namun tidak berakibat fatal saat kendaraan tersebut masih tetap bisa berjalan.

"Begitu kami putar mobil langsung dia nembak, (ada) bunyi senapan, tang tang tang tang tang, kurang lebih sembilan kali, nah mobil kantor yang paling belakang kena peluru di roda dan dekat spion," ujar dia.

Rombongan tiga truk itu kemudian menuju ke lokasi pembangunan Jembatan Kali Kupa untuk menjemput pekerja lainnya agar mereka ikut melarikan diri.

Kala itu, tidak cuma pekerja dari PT Papua Cremona yang melarikan diri, tetapi ada pekerja dari dua perusahaan lain yang ikut kabur dari KKB.

Sehingga ada total ada 50 pekerja jembatan yang berusaha kabur dari aksi KKB.

"Kami lari terus dan ambil anak-anak yang di (lokasi) proyek, kami kabur lewat Kali Kapur sampai di Seradala. Di situ kami kumpul lagi, tapi karena jaringan tidak ada, enam orang pergi ke Kampung Bingky untuk cari jaringan. Ternyata kami sudah nunggu sekitar tiga jam, enam orang itu tidak kembali dan yang lari ini malah masyarakat Kampung Bingky yang kasih tahu kami 'ayo lari, di sana sudah ada penyerangan', di situ sudah kami lari sampai di Kali Silet, di situ ada 50 orang," kata K.

Di lokasi itu, terdapat beberapa perahu kecil yang terbuat dari kayu, masyarakat setempat menyebutnya katinting.

Saat itu, waktu sudah mulai gelap dan baru K dan enam anak buahnya yang berani naik ke Katinting untuk kabur dengan menyusuri sungai.

"Di Kali Silet itu ada banyak kendaraan (perahu kecil), karena sudah malam pada takut, akhirnya cuma satu yang berani, itu isinya tujuh orang," kata dia.

Di Kabupaten Asmat, mereka pun menumpang istirahat di rumah warga.

Baca juga: TERNYATA KKB di Papua sedang Menderita, Eks Kelompok Itu Ngaku Susah Makan & Hidup di Hutan Terus

Baca juga: Pengakuan Anggota KKB Papua Sering Kelaparan dan Hidup Tak Tenang, Delison Talenggeng: Saya Capek

Baca juga: KKB Ternyata Tersiksa Hidup di Hutan dan Susah Makan, Eks Anggota OPM Itu Sebut Senang Balik ke NKRI

K juga mengaku saat itu ia baru melaporkan keberadaan dirinya kepada atasannya yang berada di Jayapura melalui telepon.

Karena hingga Jumat (25/6/2021) pagi, belum ada aparat keamanan terlihat, K bersama enam anak buahnya memilih meneruskan perjalanan menuju Dekai dengan menggunakan perahu sewaan yang berukuran lebih besar dan telah menggunakan motor.

Halaman
1234
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved