Berita Bisnis Jambi

Potensi Kuat Kopi Liberika dan Pinang Betara Tanjabtim dan Tanjabbar Untuk Ekonomi Jambi

Tayang: Kamis, 24 Juni 2021 17:31 WIB

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Nani Rachmaini

Potensi Kuat Kopi Liberika dan Pinang Betara Tanjabtim dan Tanjabbar Untuk Ekonomi Jambi

tribunjambi/vira ramadhani

Berpotensi Tingkatkan Ekonomi, Kopi Liberika dan Pinang Betara Tanjabtim dan Tanjabbar Harus Dikembangkan. Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pada Rapat Pleno TPKAD Semester I 2021 beberapa waktu lalu di Swisbel-Hotel Jambi

Baca Selanjutnya:

Musda PAN Muaro Jambi Ditunda, Masnah dan BBS Diprediksi Berebut Kursi Ketua

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kopi Liberika dan Pinang Betara berpotensi meningkatkan ekonomi Jambi.

Ini adalah komoditi perkebunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat yaitu

Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pada Rapat Pleno TPKAD Semester I 2021 beberapa waktu lalu di Swisbel-Hotel Jambi.

Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni mengatakan, TPKAD perlu menggali potensi ekonomi daerah Jambi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Produk dan layanan jasa keuangan adalah instrumen, namun yang penting potensi ekonomi pada daerah itu digali.

“Seperti Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat yang mempunyai kopi yang tidak biasa, luar biasa enak yaitu liberika. Ini merupakan potensi, harus dibantu kembangkan,” ujarnya.

Menurutnya, kopi liberika ini menarik, perpaduan antara kopi arabika dan robusta lahirlah kopi liberika. Dan tidak ada kopi ini ditempat lain, ada di tiga Kecamatan di Tanjabbar dan Tanjabtim.

“Kalau kopi ini dibantu OJK dan BI untuk launching besar-besaran, saya yakin kopi ini akan mengalahkan kopi-kopi lain. Tapi, Tanjabbar dan Tanjabtim harus siap kembangkan bukan hanya di tiga Kecamatan,” jelasnya.

Lalu ada yang menarik lagi di Tanjabbar dan Tanjabtim yaitu pinang betara. Pinang betara ini berbeda dengan kopi, kopi ada asosiasi internasional sehingga kalalu harga naik sedikit akan menimbulkan keributan. Dan pinang tidak ada asosiasi internasionalnya.

“Jadi kita bisa mengendalikan harga pinang karena di tempat lain tidak ada. Jdi pinang betara merupakan potensi yang harus dikembangkan juga,” katanya.

“Saya serahkan kepada OJK, BI dan Pemerintah Provinsi atau pun daerah untuk mengembangkan komoditi-komoditi Jambi yang berpotensi ini. Karena dalam waktu dekat saya akan kembali ke Jakarta,” pungkasnya. (Tribunjambi/Vira Ramadhani)