Mengenal Virus Corona Varian Delta yang Disebut WHO jadi yang Paling Menular dan Berbahaya

Bahkan varian baru Covid-19 ini sudah masuk di tanah air. Beberapa orang terpapar virus varian baru yang disebut lebih berbahaya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Hendro sandi
Ilustrasi. Virus corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Hingga kini  pandemi covid-19 masih terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Bahkan varian baru Covid-19 ini sudah masuk di tanah air.

Beberapa orang terpapar virus varian baru yang disebut lebih berbahaya.

Varian tersebut adalah varian Delta.

Pertama kali diidentifikasi di India dengan potensi menularkan lebih cepat dan lebih mematikan.

Hal tersebut diungkapkan Dr. Mike Ryan yang merupakan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan World Health Organization (WHO).

Ia menyebutkan bahwa varian Delta menjadi varian paling dominan di seluruh dunia.

Varian Delta yang sangat menular adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada dan akan mengambil orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.

“Varian Delta ini lebih cepat, lebih bugar daripada varian sebelumnya, dan oleh karena itu jika ada orang yang dibiarkan tanpa vaksinasi, mereka tetap berada pada risik tertinggi,” kata Ryan.

Bahkan WHO menyebut bahwa varian Delta sebagai varian yang jadi perhatian bulan lalu.

Sebuah varian dapat diberi label sebagai 'perhatian' jika terbukti lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin.

"Varian Delta sekarang menggantikan Alpha, varian yang sangat menular yang melanda Eropa dan kemudian AS awal tahun ini," ujar Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dikutip Tribunnews dari CNBC News, Kamis (24/6/2021).

Maria Van Kerkhove, Pejabat Teknis WHO untuk Covid-19 mengungkapkan varian Delta kini telah menyebar ke 92 negara.

Baca juga: Kabar Baik, Pemerintah Beri Bantuan STB Bagi Masyarakat Miskin Untuk Menyaksikan Siaran TV Digital

Varian ini menyumbang setidaknya 10% dari semua kasus baru di Amerika Serikat.

Baru-baru ini Inggris juga melihat varian Delta jadi strain dominan di sana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved