Alasan Menteri Sosial Tri Rismaharini Sebut Indonesia Tidak Bisa Melakukan Lockdown
"Nanti pada akhirnya kalau kita lockdown beda, misalkan kita membandingkan mungkin kenapa kita tidak sepertidi luar negeri, lockdown semua."
TRIBUNJAMBI.COM - Penilaian terkit upaya penekanan kasus positif Covid-19 yang sekarang terus meningkat di Indonesia diberikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Risma menilai Indonesia tidak bisa melakukan lockdown seperti yang diterapkan di luar negeri.
Hal ini dikarenakan kapasitas ekonomi Indonesia tidak setinggi yang dimiliki negara-negara lain yang sudah menerapkan lockdown.
"Nanti pada akhirnya kalau kita lockdown beda, misalkan kita membandingkan mungkin kenapa kita tidak sepertidi luar negeri, lockdown semua."
Baca juga: Lagi Hamil 7 Bulan, Gadis ABG Berusia 16 Tahun Ini Tetap Layani Laki-laki Hidung Belang
Baca juga: Kerap Jalani Settingan, Andika Mahesa Bocorkan Pendapatannya hingga Rp 100 Juta
Baca juga: Ikatan Cinta 23 Juni 2021: Nino Akhiri Pernikahan dengan Elsa
"Disana kapasitas keuangannya tinggi," kata Risma dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (23/6/2021).
Menurut Risma, lockdown mikro menjadi solusi tepat untuk menekan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Dengan menjalankan lockdown dalam skala mikro, maka ekonomi makro akan tetap bisa berjalan.
"Penanganan skala mikro itu betul. Jadi itu saya lakukan, jadi ekonomi makronya tetap jalan," kata Risma dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (23/6/2021).
Risma pun mencontohkan apa yang ia lakukan untuk menekan kasus Covid-19 saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Dengan melakukan pengetatan protokol kesehatan di kampung-kampung dan RT masing-masing.
Jika itu sudah bisa tepat ditangani maka tidak akan terjani penularan Covid-19 dan ekonomi tetap bisa berjalan.
"Disaat protokolnya sudah jalan di kampung di RT sudah betul semua tadi yang disampaikan bapak-bapak dari TNI, Polri, BNPB, Menkes itu sudah betul semua."
"Seperti itu yang saya lakukan di Surabaya. Kalau itu tepat ditangani dan akhirnya tidak terjadi penularan dan itu ekonomi tetap bisa jalan," terang Risma.
PPKM Mikro Masih yang Paling Tepat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan prinsipnya pemerintah menerima setiap masukan masyarakat dalam penanganan Pandemi Covid-19.