Berita Nasional
Penjaga Mesin Air Tewas Diterkam Buaya yang Sering Diberinya Makan, Begini Kondisi Jasad Korban
Kasus buaya mangsa manusia kembali terjadi, kali ini terjadi di Belitung Timur dan menimpa seorang penjaga mesin air
Melansir Kompas.com, upaya untuk pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan terkendala banyaknya ranting pohon dan lokasi yang dihuni oleh kawanan buaya.
"Pencarian dilanjutkan besok pukul tujuh pagi. Hari ini ada beberapa kendala seperti banyaknya ranting di muara dan lokasinya itu banyak buaya," ujar Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli dalam pesan WhatsApp, Sabtu (19/6/2021).
Fazzli juga menuturkan, laporan orang hilang pertama kali diterima pada hari Jumat (18/6/2021) malam.
Tim pun langsung bergerak ke lokasi dan tiba sekitar pukul 02.00 WIB.
"Ada tiga tim yang melakukan pencarian, termasuk dari pihak perusahaan yang menggunakan ekscavator," ujar Fazzli.
Evakuasi
Melansir Bangkapos.com. proses dari evakuasi Juperi Ahmad yang dilakukan Tim SAR gabungan berlangsung dramatis karena dijaga dua ekor buaya.
Awalnya, pencarian pun dibagi menjadi dua tim, yakni penyisiran darat dan penyisiran air.
Korban yang ditemukan sekitar pukul 10.27 WIB, oleh tim air.
Komandan Pos (Danpos) SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim menyampaikan proses evakuasi dilakukan secara cepat karena dikhawatirkan akan adanya serangan binatang buas dari seputar tempat tersebut.
"Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi, dan ditunggui dua ekor buaya, kami harus bergerak cepat agar tidak rerjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Rahmat kepada Bangkapos.com, Minggu (20/6/2021).
Baca juga: Cara Perpanjang Masa Aktif Kartu Telkomsel Tanpa Isi Pulsa, Cukup Tekan *999# atau Buka MyTelkomsel
Baca juga: Sudah Lama Novel Baswedan Ingin Disingkirkan dari KPK, Alasannya Tak Masuk Akal
Baca juga: Sudah Lama Novel Baswedan Ingin Disingkirkan dari KPK, Alasannya Tak Masuk Akal
Proses evakuasi dari jasad korban sekitar 10 menit, awalnya tim telah penyisir air memasuki alur bandar rawa melalui cara mendayung perahu karet, karena lokasi banyak kayu dan ditumbuhi tumput sehingga tidak dapat menggunakan mesin.
Pengambilan dari jasad korban pun tidak dapat dilakukan sekaligus gegara kondisi korban yang sudah tidak utuh lagi, sehingga harus menggunakan dua kontong mayat.
Selanjutnya, jasad korban pun dibawa kedaratan, sekitar pukul 11.00 WIB. Jasad korban langsung dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka yang berada di Desa Perawas, Tanjungpandan.
(*)
Berita lainnya seputar dimangsa Buaya
SUMBER: GRIDHOT.ID