Nasib Timor Leste, Habiskan Rp 143 Triliun untuk Bangun Negara Tapi Warganya Tetap Kekurangan

Akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1999, Timor Leste akhirnya Presiden Habibie memilih serahkkan nasib Timor Leste

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kolase/Tribun Jambi
Kondisi keuangan Timor Leste 

TRIBUNJAMBI.COM - Sudah 25 Tahun Timor Leste pisah dari indonesia.

Namun, setelah Indonesia merdeka dan Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia, Indonesia dianggap sebagai penguasa paling brutal ketika melakukan invasi ke Timor Leste.

Kemudian negara tersebut meminta bantuan Australia dan PBB untuk lawan Indonesia.

Akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1999, Timor Leste akhirnya Presiden Habibie memilih serahkkan nasib Timor Leste kepada penduduknya sendiri.

Lalu 78,5% suara penduduk disana memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Setelah memsiahkan diri, Timor Leste harus tertatih bangun ulang negaranya yang hancur setelah pertempuran dengan Indonesia.

Menurut The Interpreter, selama 20 tahun terakhir, Timor Leste telah berjuang untuk membangun kembali negara tersebut.

Baca juga: Seleksi Tes CPNS 2021 dan Contoh Soal SKB Lengkap Dengan Link Tryout Tes CPNS

Baca juga: Selain Prabowo, Dua Sosok Ini Akan Jadi Penentu Capres 2024, Punya Pengaruh Besar di Indonesia

Ini telah menyerap lebih dari 17 miliar dollar AS (Rp244 miliar) dari sumber gabungan seperti dana donor dalam bentuk bantuan dan pinjaman lunak, serta dana publik yang dihasilkan terutama dari pendapatan minyak bumi.

Lebih dari 5 miliar dollar AS (Rp71 triliun) di antaranya adalah dana donor.

Sebagian besar dihabiskan uang itu untuk misi penjaga perdamaian PBB dan penasihat internasional yang bekerja di kementerian-kementerian selama Administrasi Transisi PBB (UNTAET) dan dalam lima tahun pertama kemerdekaan.

Pemerintah Timor Leste telah menghabiskan sekitar 10 miliar dollar AS (Rp143 triliun) untuk berbagai kebutuhan, termasuk proyek infrastruktur dan penguatan institusi publik.

Dalam banyak hal, negara termuda di Asia Tenggara ini telah membuat perubahan positif, dan di bidang tertentu kinerjanya melebihi ekspektasi.

Pada tahun 2017, Indeks Demokrasi Economist Intelligence Unit menempatkan Timor Leste sebagai negara paling demokratis di Asia Tenggara.

Indeks Kebebasan Pers Dunia pada tahun 2019 menempatkan Timor Leste di peringkat ke -84, meningkat 11 poin dari tahun sebelumnya.

Negara ini telah menunjukkan kepemimpinan yang signifikan dalam urusan global, seperti memainkan peran utama di antara kelompok negara-negara rapuh di bawah kerangka G7+.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved