Manfaat Tempe dan Tahu Bagi Kesehatan, Tinggi Kandungan Nutrisi

Kedua olahan kedelai tahu dan tempe jadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia

Editor: Fitri Amalia
ist
Ilustrasi tempe dibungkus daun pisang 

TRIBUNJAMBI.COM - Kita sama-sama tahu tempe dan tahu merupakan makanan olahan dari kedelai.

Tempe terbuat dari kedelai yang telah difermentasi dan dipadatkan menjadi padat.

Sedangkan tahu dibuat dari susu kedelai yang digumpalkan dan ditekan menjadi balok-balok putih padat.

Kedua olahan kedelai itu menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Harganya yang murah dan kandungan nutrisinya yang tinggi menjadikan dua bahan makanan ini wajib di daftar menu.

Di samping itu, makanan yang kaya akan protein nabati ini juga menjadi makanan pengganti daging untuk orang-orang yang memilih menjadi vegetarian.

Meskipun terbuat dari bahan baku yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi, rasa, dan bentuk yang berbeda. Lalu, mana yang lebih sehat?

Kandungan nutrisi

Melansir dari Healthline, meskipun kandungan nutrisinya serupa dalam beberapa hal, ada beberapa perbedaan antara keduanya.

Karena tempe biasanya dibuat dengan kacang-kacangan atau biji-bijian, tempe secara signifikan lebih kaya kalori, protein, dan serat. Faktanya, hanya 3 ons (85 gram) tempe menyediakan 7 gram serat. Angka ini telah memenuhi 28 persen asupan serat harian.

Sementara itu, tahu lebih rendah protein. Namun, tahu memiliki lebih sedikit kalori. Meski begitu, tahu juga menawarkan sejumlah zat besi dan kalium. Tahu juga memiliki kalsium dua kali lebih tinggi daripada tempe.

Kedua produk kedelai tersebut umumnya rendah sodium dan bebas kolesterol. Di samping itu, inilah beberapa persamaan antara keduanya dalam hal kandungan nutrisi.

Manfaat tempe dan tahu bagi kesehatan:

1. Kaya akan isoflavon

Tempe dan tahu kaya akan fitoestrogen yang dikenal sebagai isoflavon. Menurut studi berjudul “Interaction of phytoestrogens with estrogen receptors alpha and beta”, isoflavon adalah senyawa tanaman yang meniru struktur kimia dan efek estrogen, yakni hormon yang mendorong perkembangan seksual dan reproduksi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved