KKB Papua

Terungkap Kejahatan MT Anggota KKB Anak Buah Lekagak Telenggen yang Ditangkap Satgas Nemangkawi

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kerap melakukan aksi teror terhadap masyarakat sipil.

Editor: Heri Prihartono
Warga yang diisolasi oleh KKB Papua dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura pada 2017 lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kerap melakukan aksi teror terhadap masyarakat sipil.

Kekejaman KKKB Papua membuat banyak korban jiwa berjatuhan terutama dari warga sipil.

Aparat keamanan juga terus bergerak mempersempit ruang gerak KKB serta mencegah aksi teror yang dilakukan kelompok teroris tersebut.

Baru-baru ini Satgas Nemangkawi menangkap MT, anggota KKB Papua yang pernah meneror dua wilayah di Papua selama 5 tahun terakhir.

MT kerap terlibat serangkaian aksi teror di area PT Freeport Indonesia, Tembagapura dan di Ilaga.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam keterangan persnya di Timika, Jumat (11/6/2021) menjelaskan detik-detik penangkapan MT.

"Kami sudah mendeteksi adanya keberadaan MT di Timika melalui informasi intelijen," kata Era didampingi Wakapolres Kompol Sarraju.

MT ditangkap Satgas Nemangkawi di Jalan Ahmad Yani, Kota Timika, Mimika, Papua, Kamis (10/6/2021) malam.

"Melihat pergerakan MT, tim langsung mengadangnya dan menangkapnya.

Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan, sehingga kita langsung bawa ke Polres Mimika," ujar Era.

Dikatakan Era, polisi sebenarnya telah cukup lama memantau pergerakan MT, baik sejak di Tembagapura, Ilaga maupun Lani Jaya.

Menurut Era, MT merupakan anggota KKB Papua pimpinan Almarhum Ayub Waker yang kemudian kiprahnya dilanjutkan oleh Guspi Waker.

Sejak 2017, MT tergabung dengan kelompok dari Ugimba melakukan serangkaian aksi teror.

"MT bergabung dengan KKB Papua karena diajak oleh Nau Waker, pelaku gangguan keamanan di Beoga dan Ilaga," tutur Era.

Dalam catatan Kepolisian, MT pernah terlibat insiden pembakaran kios di belakang Asrama Polsek Tembagapura pada 7 November 2017, serta perusakan Jalan Tembagapura dan Banti.
MT juga terlibat dalam penembakan Mapolsek Tembagapura.

MT saat itu juga terlibat dalam aksi penembakan di Mile 63 area PT Freeport Indonesia bersama dengan Guspi, Tandi, Nau dan Edinus Bogau.

"MT juga terlibat pembakaran alat berat di Utikini tahun 2017," kata Era.

Selasa, 14 November 2017, MT juga terlibat dalam penembakan mobil di Mile 69 area Freeport yang akibatkan mobil lecet.

MT saat itu menggunakan senjata stayr yang dirampas dari anggota Gegana Brimob Palembang, pada 2015 lalu.

"Yang dirampas dua pucuk, dipakai oleh Guspi juga," terang Era.

Pada 8 Maret 2020, MT diketahui telah melakukan penembakan sejumlah kendaraan di Tembagapura, yang akibatkan Bripka Jamil alami luka gores.

Pada saat itu, MT bergabung dengan kelompok Lekagak Telenggen. Termasuk juga kelompok Leri Mayu yang sekarang sebagian besar berada di Ilaga.

"Pada 11 April 2020, MT kembali terlibat dalam penembakan konvey trailer di Mile 58-61," ujar Era.

Dalam kasus ini pihaknya tidak mendapatkan senjata yang dimiliki MT karena sebagian besar sudah dibawa KKB Papua ke Ilaga.

Namun demikian, pihaknya bakal tetap melakukan penyelidikan DPO yang terdeteksi masuk di wilayah Kabupaten Mimika.

"Sehingga, siapa yang berbuat salah tetap akan kita proses hukum.

Bagi anggota KKB Papua yang mau menyerahkan diri, kata Era, pihaknya akan memberikan keringanan hukum.

"Sehingga kita dapat memberikan keringanan dalam proses hukum selanjutnya," pungkas Era.

BACA ARTIKEL LAINNYA TERKAIT KKB PAPUA DI SINI

SUMBER ARTIKEL : KOMPAS.COM

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved