Prabowo Blak-blakan ke Deddy Corbuzier Soal Rencana Kemenhan Belanja Alutsista 1.700 Triliun
Mantan Pangkostrad TNI AD, Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto menceritakan kehidupan ketika dirinya menjadi tentara.
TRIBUNJAMBI.COM-Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya bicara blak-blakan soal rencana belanja Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) nilainya mencapai Rp 1.700 triliun.
Sejak rencana tersebut terus jadi sorotan setelah bocor ke publik.
Mantan Pangkostrad TNI AD, Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto itu akhirnya menceritakan kehidupannya ketika menjadi tentara.
Prabowo yang juga mantan Danjen Kopassus juga cerita bagaimana masyarakat Indonesia sangat menghargai tentara.
“Kita latihan dulu di Jawa Tengah, saat itu tahun 70-an, ada banyak masyarakat miskin. Bayangkan mas Deddy orang kampung menyediakan gelas-gelas teh,” katanya pada Deddy Corbuzier.
Kata Prabowo, orang miskin itu untuk membuat teh dengan penuh pengorbanan.
“Bayangkan, ketika dia membuat teh, dia harus ambil kayu jauh dan ambil air. Rumahnya lantai tanah, dia harus jalan beberapa kilo ambil air, itulah rakyat kita,” katanya.
Baca juga: Prabowo Borong Kapal Perang Italia Rp 72 Triliun, Kecanggihannya Buat AS Ikut Kepincut
Baca juga: AS Manfaatkan Korea Selatan untuk Lawan Korea Utara dan China, Negara Tetangga Khawatir Ini Terjadi
Baca juga: Sri Mulyani Dianggap Pemalukan Presiden Jokowi, Benarkah Negara Bokek Sampai Pajaki Sembako?
Artinya, lanjut Prabowo, ketika rakyat mendukung pemerintahan dengan jerih payah.
“Masa kita yang diberi pangkat malah ribut. Saya bangga menjadi menteri pertahanan,” katanya.
Deddy pun mengakui sangat senang Prabowo bisa datang ke podcast Deddy Corbuzier.
“Kok bapak baru ngomong,” ujarnya.
Prabowo pun mengatakan, ada banyak orang tak suka sebuah negara.
Apalagi, negara Indonesia yang penuh dengam sumber daya.
“Ini sifat manusia, bahwa sifat manusia ingin merebut sumber daya. Nah bangsa-bangsa mau merebut. Jadi di situ masalah pertahanan masalah sensitif,” katanya.

Tapi, prabowo mengatakan rakyat punya hak untuk tahu.
“Kan dilema, disisi lain ini rahasia. Di sisi lain rakyat mau tahu,” katanya.
Prabowo pun mengatakan, ada sebagai oknum rakyat yang ingin menjual bangsanya kepada bangsa lain.
Setelah itu, dia membahas soal anggaran Rp 1.700 untuk belanja Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista).
“Beberapa hari ini kan heboh, Prabowo ingin menganggarkan 1700 triliun, kan ini masih digodok dan belum disetujui,” katanya.
Menurut Prabowo Subianto anggaran itu belum disetujui.
“Amerika menganggarkan 600 miliar dollar, berapa tuh?” Tanya Prabowo.
Deddy pun langsung menjawab.
“10 ribu triliun pak pertahun, dengan anggaran 1700 triliun kita kan nggak bisa menang perang lawan mereka,” ujar Deddy.
Langsung saja Prabowo menyela,” eits, begini-begini. Kita kan nggak niat invasi siapapun, itu yang saya tegaskan dimana-mana, doktrin dan wawasan pertahanan kita adalah defensive,” katanya.
Langsung saja Deddy bertanya lagi.
“Bagaimana caranya kita bisa menang pak kalau alat pertahanan kita ketinggalan zaman,” kata Deddy lagi.
Selanjutnya, Prabowo pun menjelaskan senjata Indonesia adalah pertahanan seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi di situ mereka hitung mereka, bamboo runcing, ketapel dan batu,” katanya.
Prabowo pun menganggap bangsa Indonesia tak boleh santai.
“Ada juga yang bilang dalam 40 tahun ke depan, kita nggak akan perang. Saya berbeda pendapat, karena dulu saya mau jadi letnan, ada jenderal dari Jakarta dari ke Magelang,” katanya.
“Ada yang bilang Indonesia tak akan perang 25 tahun ke depan.”
Prabowo menceritakan, cerita jenderal itu terjadi saat Desember 1974.
“Tapi setahun kemudian, Desember 1975 pecah Timor Timur. Saya begitu lulus, akhirnya Maret 1976 tiba di Timtim, saya reuni dengan banyak angkatan, artinya perang itu besar,” katanya.
Menurutnya, ramalan jenderal itu tak benar.
“Jadi kondisinya begitu, kita tak tahu apa yang terjadi ke depan,” katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Prabowo Subianto Blak-Blakan Bahas Rencana Belanja Alutsista Rp 1.700 Triliun Kementerian Pertahanan.