Sejarah Indonesia
Kala Soeharto Temui Istri Cantik Soekarno dan Beri 3 Pilihan Ini saat Tragedi G30S PKI Pecah
Presiden Soekarno dikenal sebagai sosok pemimpin negara yang berkharismatik. Wajar banyak wanita yang terpesona dengannya.
Jusuf prihatin dengan posisi Soekarno yang selalu dikelilingi oleh Soebandrio dan Hartini yang pro-PKI.
Ia juga minta kepada Dewi untuk membujuk suaminya agar menyerahkan kekuasaan politik kepada Soeharto secara damai, dengan sepenuhnya tetap menyandang status sebagai presiden.
Jusuf berkata, hanya Dewi yang sekarang dapat membujuk Soekarno.
Pasca-Supersemar, menurut Aiko, Dewi pun belum sadar sama sekali atas seriusnya dampak Supersemar terhadap Soekarno.
Dewi juga disebut begitu gembira dengan pelarangan terhadap PKI dan penahanan terhadap Soebandrio.
Pada tanggal 15 Maret 1966, Dewi merencanakan jamuan makan malam untuk merayakan pelarangan terhadap PKI.
Namun, acara tersebut dibatalkan karena Soekarno marah besar ketika mendengar rencana itu.
Aiko juga menceritakan, pada tanggal 20 Maret 1966, Soeharto pernah bermain golf dengan Dewi.
Menurut pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto mengusulkan tiga opsi kepadanya sehubungan dengan nasib suaminya nanti.

Pertama, pergi ke luar negeri untuk beristirahat.
Kedua, tetap tinggal sebagai presiden sebulan saja.
Ketiga, mengundurkan diri secara total.
Soeharto merekomendasikan opsi pertama dan menyarankan Jepang atau Mekkah sebagai tempat peristirahatan.
"Belakangan, Dewi memberikan kesaksian kepada saya bahwa begitu mendengar tiga opsi saran Soeharto itu, Dewi menyadari bahwa ia dan suaminya telah kalah dalam pertandingan ini," tulis Aiko.
Bu Tien Marah Besar