Intel Polisi Nyamar Jadi Tukang Cilok, Jual Rp 2000 Tak Diplastikin, Warga Heran

"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu

Editor: Duanto AS
Istimewa
Ilustrasi tukang cilok dengan motor sport. 

Jangan kaget, tukang bakso yang lewat ternyata intel polisi.

Penyamaran intelijen memang jos, hingga warga sekitar tak ada yang menyadari.

Bisa hadir sebagai tukang bakso, tukang cilok, tukang jual kue, pengantar makanan, dan sebagainya.

Ini merupakan kisah tahun lalu, penyamaran polisi andalan.

Penyamaran alami membuat orang tertipu.

Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.

Kisah intelijen andalan ini menyentuh hati.

Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.

Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.

Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.

Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.

Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.

Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.

Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.

Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian. Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved