CERITA Gadis Jadi Korban Penipuan saat Interview Kerja,Ditipu Uang 1,8 Juta hingga Ditawari Menginap
Viral di media sosial kisah seorang gadis yang menceritakan pengalamannya ditipu Rp 1,8 Juta ketika di terima bekerja di sebuah perusahaan.
Semua pintu yang ada di perusahaan tersebut ditutup rapat selama ada aktivitas di dalam kantor.
Yang berada di luar kantor hanyalah dua orang satpam.
"Kemudian disitu saya mulai merasa enggak aman dan yang lebih anehnya KTP saya di tahan beliau ditaruh di laci. "
"Pintu semua di tutup aktivitas semua di dalam kantor dan tidak ada aktivis di luar kecuali dua satpam," ujar gadis asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Baca juga: Honor Atlet di Masa Sulit, Ketua Koni: Tunjukan Bahwa Kita Mampu Menorehkan Prestasi
Setelah itu, Selvina mencoba untuk meminta rekening bank yang telah ia bayar sebelumnya.
Namun pihak perusahaan mengatakan jika rekeningnya baru bisa diambil besok setelah Selvina menyetujui untuk mengikuti pelatihan.
Jika Selvina menyetujui pelatihan, maka otomatis ia harus membayar biaya pelatihan sebesar Rp 1,35 juta.
Diantar ke ATM Center karena Takut Kabur dari Perusahaan
Ketika jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, Selvina memutuskan untuk salat Ashar, tapi saat bertanya di mana tempat salat, pihak perusahaan mengatakan tidak ada.
Setelah itu Selvina mulai panik dan ingin kabur dengan alasan uangnya ada di ATM.
Kembali muncul keganjalan lainnya, Selvina diantar hingga ke ATM center, seakan-akan takut jika ia kabur.
"Lalu kemudian saya melihat jam disitu menunjukan jam empat sore, dan saya mau memutuskan sholat asar.
Anehnya saat saya menanyakan tempat buat salat, di dalam maupun mushola di luar, beliau mengatakan tidak ada."
"Disitu saya mulai panik dan saya mau kabur dengan alasan uang saya di ATM. Disitu mulai banyak muncul keganjalan, tiba-tiba saya diantar sampai di depan ATM center seakan mereka takut saya kabur," tuturnya.
Baca juga: Citra Darminto Sebut Terapkan PPN Jasa Pendidikan Cederai Institusi Pendidikan
Akhirnya Selvina memutuskan untuk menyerahkan uang miliknya kepada pihak perusahaan dan mendesak untuk pulang.