Sahabat Rasulullah
65 Sahabat Nabi yang Ditugaskan Menuliskan Wahyu oleh Rasulullah Saw
Menurut MM Al Azami pada periode Madinah lebih kurang enam puluh lima sahabat yang ditugaskan oleh Nabi Muhammad bertindak sebagai penulis wahyu.
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
65 Sahabat Nabi yang Ditugaskan Menuliskan Wahyu oleh Rasulullah Saw
TRIBUNJAMBI.COM - Profesor Doktor MM Al Azami dalam bukunya The History of The Qur'anic Text, menggambarkan dengan gamblang bagaimana Alquran terjaga sejak pertama kali diturunkan.
Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw oleh para sahabat dicatat, dihafal dan diajarkan.
Menurut MM Al Azami pada periode Madinah lebih kurang enam puluh lima sahabat yang ditugaskan oleh Nabi Muhammad bertindak sebagai penulis wahyu.
Berbeda dengan ketika di periode Makkah.
Saat Wahyu turun, Rasulullah secara rutin memanggil sahabat yang ditugaskan mencatat ayat yang diturunkan.
Berikut nama 65 sahabat yang ditugaskan menuliskan Wahyu tersebut.
Mereka adalah Abban bin Sa'id, Abu Umama, Abu Ayyub al-Anshari.
Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Huzaifa, Abu Sufyan, Abu Salama
Abu Abbas, Ubayy bin Kaab, al-Arqam, Usaid bin al-Hudair, Aus, Buraida, Bashir, Thabit bin Qais.
Jafar bin Abi Talib, Jahm bin Sa'd, Suhaim, Hatib, Huzaifa, Husain, Hanzala, Huwaitib, Khalid bin Sa'id, Khalid bin Walid
Zubair bin Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Tsabit, Sa'd bin ar-Rabi', Sa'd bin Ubada, Sa'id bin Sa'id, Shuraḥbil bin Hasna, Talha.
Amir bin Fuhaira, Abbās, Abdullah bin al-Arqam, Abdullah bin Abi Bakar, Abdullah bin Rawaha, Abdullah bin Zaid, Abdullah bin Sa'd.
Lalu ada nama sahabat Nabi Abdullah bin Abdullah, Abdullah bin Amr, Utsman bin Affan, Uqba, Al Ala bin Uqba, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab.
Kemudian Amr bin Ash, Muhammad bin Maslama, Muadz bin Jabal, Muawiyah, Man bin Adi, Muaqib bin Mughira. Lalu Munzir, Muhajir dan Yazid bin Abi Sufyan.
Baca juga: Sahabat Nabi yang Digelari Bapaknya Orang Miskin, Sosoknya paling mirip dengan Rasulullah
Baca juga: Sosok Sahabat Nabi yang Berasal dari Palestina dan Hadir Dua Kali di Baiat Aqabah
Penghimpunan Al-Qur'an.
Zaid bin Tsabit adalah sahabat Nabi dari golongan Anshar dari Madinah. Zaid bin Tsabit memiliki banyak keistimewaan.
Ia mampu mengafal Al-Qur’an dan menulis wahyu untuk Rasulullah serta unggul dalam ilmu dan hikmah.
Zaid adalah orang yang diperintahkan Nabi Muhammad saw untuk mempelajari bahasa asing dan ia mampu mempelajarinya dalam waktu singkat.
Mengutip buku Rijal haula Rasul saw karya Khalid Muhammad Khalid yang diterjemahkan menjadi Biografi 60 Sahabat Rasulullah saw, Zaid bin Tsabit ditakdirkan sebagai penghimpun Al-Qur’an,
Ia memulai tugasnya sejak wahyu mulai turun pertama kali.
Selama kurang lebih 21 tahunAl-Qur’an diturunkan, ada sahabat Nabi yang menghafal ada pula yang mencatatnya.
Setelah perang Yamamah sejumlah penghafal Al-Qur’an gugur sebagai syuhada, saat itulah sahabat Umar bin Khatab menemui khalifah Abu Bakar ra agar kaum muslimin segera menghimpun Al-Qur’an.
Akhirnya Abu Bakar memerintahan Zaid bin Tsabit untuk mulai menghimpunnya.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan ra, Zaid bin Tsabit juga ditunjuk untuk menyeragamkan mushaf Al-Qur’an.
Zaid lalu mengumpulkan para murid dan sahabatnya dan memerinthkan mengambil mushaf yang ada di kediaman Hafsah binti Umar.
Mereka yang membantu Zaid bin Tsabit adalah para penulis wahyu dan penghafal Al-Qur’an, setiap kali mereka berbeda pendapat, mereka menjadikan pendapat Zaid sebagai hujah dan pemutus.
Benarlah firman Allah swt, yang artinya Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memliharanya. (Al Hijr:9).
Menurut Khalid Muhammad Khalid, peristiwa penghimpunan Al-Qur’an dalam satu mushaf itu tidak pernah dikisahkan, kecuali bersamaan dengan nama sahabat besar ini.