Sahabat Rasulullah
Karomah Sahabat Nabi Khubaib bin Adi Saat Ditawan Kaum Quraisy
Saat perang Badar, Khubaib bin Adi berhasil membunuh Al Harits bin Amir bin Naufal. Dari sanalah dendam bermula.
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Sungguh tempat kembaliku hanya Allah
Jika Dia menghendaki. Dia berkahi setiap sendi-sendi tubuhku yang terpotong.
Ketenangan yang menakjubkan dan terang tidak pemah hilang dari wajahnya. Tombak-tombak mulal menembus tubuhnya dan pedang pedang pun menggores dagingnya.
Disebutkan dalam buku Biografi 60 Sahabat Rasulu pada saat itu salah seorang pemimpin Quraisy mendekat dan berkata kepadanya, "Apakah engkau senang jika Muhammad menggantikanmu, sedangkan kamu sendiri selamat dan aman bersama keluargamu?
Khubaib menggelengkan kepalanya. Dengan lantang, ia berkata kepada para algojo.
"Demi Allah, aku tidak ingin hidup dalam kesenangan dan keselamatan dunia bersama istri dan anakku, sedangkan Rasulullah mendapat bencana walau hanya tertusuk duri sekalipun.”
Sesuatu yang membuat Abu Sufyan, yang ketika itu belum masuk Islam, sangat keheranan dan berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah melihat seseorang mencintai orang lain sebagaimana para sahabat Muhammad mencintai Muhammad."
Tidak jauh dari tempat kejadian, burung burung elang berkerumun seolah sedang menanti selesai dan bubarnya para algojo melakukan eksekusi.
Dengan begitu, gerombolan burung pemangsa itu pun bisa mendekat dan menikmati jasad segar itu sebagai hidangan yang lezat.
Namun, burung-burung itu berkumpul dan terbang menjauh. Mereka enggan mengotori dan memakan jasad syuhada bernama Khubaib bin Adi.