Campus Blitz

Mahasiswa UIN Jambi Suarakan Pengolahan Limbah Ikan

Dan juga menumbuhkan kesadaran pemerintah dan masyarakat akan pentingnya pemanfaatan limbah ikan

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Mahasiswa UIN Jambi suarakan pengolahan limbah ikan untuk lahan pertanian ramah lingkungan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - 

Ikuti kegiatan lomba Earth Ranger 2021, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi suarakan pengolahan limbah ikan untuk lahan pertanian.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi mengikuti lomba Earth Ranger 2021, yang diadakan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tingkat nasional.

Kegiatan ini juga diikuti kurang lebih 79 universitas yang ada di Indonesia, dan kali ini ia menyuarakan pengolahan limbah ikan untuk lahan pertanian.

Dandy Firmansyah Rifli Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang tergabung dalam Komunitas Pusat Kajian Sains, Layanan Produk Halal dan Sertifikat Haji serta Umroh dan juga sebagai Youthvolunteer UIN STS Jambi.

Earth Ranger 2021 mengusung tema Kontribusi Generasi Muda Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Dalam Sektor Lingkungan.

Dan dalam kegiatan ini, ia mengangkat judul Korelasi Petani Indonesia dan Limbah Ikan, Demi tercapainya SDGs yang menjaga ekosistem darat.

Ia mengangkat judul ini karena di dasari dari rasa prihatinnya melihat petani yang sudah terikat dengan penggunaan bahan kimia dan sangat sulit dilepaskan.

"Saya mengangkat judul ini karena saya prihatin melihat petani yang sulit lepas dari penggunakan bahan kimia," jelasnya.

"Selain itu saya juga terinspirasi dari daerah tempat tinggal saya dimana penghasil ikan terbesar di Provinsi Jambi yaitu Nipah Panjang, tapi hasil olahan ikan di buang ke sungai begitu saja, maka dari itu saya tertarik untuk mengkorelasikan keduanya," tambahnya.

Limbah ikan yang terbengkalai begitu saja, dapat di manfaatkan menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi pertanian Indonesia dengan segala teknologi yang tersedia, yaitu seperti Produk Biopestisida dari limbah hayati.

Pada dasarnya, biopestisida merupakan senyawa organik yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan hayati dan juga nabati. 

Biopestisida digunakan dengan tujuan agar bisa mengurangi bahkan menghambat pertumbuhan hama agar supaya tidak menimbulkan penyakit pada tanaman.

Biopestisida juga merupakan senyawa organik yang dibuat dengan hasil fermentasi yang mana keberadaannya dapat dengan mudah terurai dilingkungan alam, sehingga tidak akan dapat menimbulkan resiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Mesekipun Biopestisida tidak menimbulkan reskiko terjadinya pencemaran lingkungan, hingga saat ini masih jarang sekali dijumpai petani yang menggunakan biopestisida dari limbah ikan dalam pengolahan perkebunan mereka, karena dianggap pestisida kimia lebih cepat dibanding Biopestisida.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved