Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Seperti Bapa dengan Anak-Nya

Seperti Bapa dengan Anak-Nya Bacaan ayat: Roma 8:14 (TB) - "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Perilaku hidupnya mencerminkan keberadaan orang tuanya. Mendapat pujian jika itu baik, dan celaan jika itu perilaku yang buruk.

Memahami alur berfikir demikian, betapa sungguh-sungguhnya kita harus menjalani kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Rencana Penyelamatan Allah Atas Manusia

Kepada jemaat di Roma, Paulus menegaskan bahwa, "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah."

Pernyataan Paulus ini didasarkan pada pemahaman bahwa ada hubungan yang berbeda ketika seseorang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus telah menyelesaikan persoalan dosa sehingga tidak perlu lagi hidup direpotkan tentang dosa.

Semua sudah dibereskan, diselesaikan oleh Yesus di kayu salib. Hal ini berimplikasi pada perubahan relasi.

Tuan dan hamba telah usang dan diperbaharui sebagai Bapak dan anak.

Roh Kudus yang memimpin dengan hadir dalam kehidupan setiap orang percaya, memungkinkannya diangkat sebagai anak: sebuah relasi yang sangat dengan dan akrab, bak relasi bapak dengan anaknya.

Relasi ini membawa kehidupan kita untuk berada senantiasa dalam pengharapan dan sukacita.

Bapa tahu apa yang dibutuhkan anak-anak-Nya sehingga pasti selalu menjaga dan mencukupi apa yang dibutuhkannya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup Takut Akan Tuhan

Konsekuensi logisnya, anak mempunyai tanggung jawab untuk mencerminkan keberadaan Sang Bapa. Ini yang sering kali diabaikan.

Banyak orang berfikir, cukuplah jika menyadari keberadaan sebagai anak yang mempunyai hak istimewa, namun lupa dengan tanggungjawab sebagai anak yang membawa nama baik dan kemuliaan Sang Bapa.

Sebagai anak, jangan pernah mencoreng nama baik Bapa. Jika Dia telah meneladankan kehidupan yang senantiasa diwarnai kasih, demikian juga kehidupan kita sebagai anak seharusnya tidak jauh berbeda.

Kita mungkin merasa lemah dan tidak berdaya. Maka disinilah peran Roh Kudus muncul.

Ia akan memimpin kita dalam kelemahan dan ketidakberdayaan untuk hidup taat senantiasa kepada Bapa.

Jadilah anak yang senantiasa memuliakan Bapa dalam setiap perilaku kehidupan kita. Amin.

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved