HMI Group dan Siemens Healthineers Bentuk Kemitraan Strategis
Kemitraan strategis senilai SGD 32 juta atau sekitar Rp350 miliar tersebut merupakan yang pertama untuk Siemens Healthineers di kawasan Asia Tenggara
TRIBUNJAMBI.COM - Kemitraan strategis senilai SGD 32 juta atau sekitar Rp350 miliar tersebut merupakan yang
pertama untuk Siemens Healthineers di kawasan Asia Tenggara dan akan berlangsung selama 5 tahun.
Kemitraan ini berfokus pada peningkatan fasilitas kesehatan HMI Group, dengan mengandalkan digitalisasi dan meningkatkan kualitas talenta lokal.
Kemitraan ini juga mencakup pengembangan Pusat Keunggulan (Centres of Excellence/CoE) untuk Kanker, Ilmu Saraf (Neurocience), dan penyakit Kardiovaskular, untuk meningkatkan penanganan dan perawatan pasien di area klinis tersebut.
Health Management International (HMI Group) dan Siemens Healthineers mengadakan kemitraan strategis selama 5 tahun untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Asia Tenggara.
Sebagai bagian dari kemitraan yang merupakan pertama kalinya di kawasan ini, HMI Group akan berinvestasi
lebih dari SGD 32 juta atau sekitar Rp350 miliar untuk menyediakan teknologi medis inovatif dan platform digitalisasi, meningkatkan pendidikan klinis, dan pengembahan lebih lanjut dari Pusat Keunggulan (Centres of Excellences/CoEs) untuk area-area klinis utama yakni kanker, ilmu saraf (Neuroscience), dan penyakit kardiovaskular. Investasi ini merupakan komponen utama dari inisiatif ekspansi HMI Group yang sedang berlangsung di StarMed Specialist Centre di Singapura dan rumah sakit tersier di Malaysia - Mahkota Medical Centre (Mahkota) di Melaka dan Regency Specialist Hospital (Regency) di Johor.
Pandemi COVID-19 telah mempercepat sistem kesehatan Indonesia dalam mengadopsi teknologi digital, guna mencapai hasil pengobatan yang berkualitas.
Baca juga: Tujuh Zodiak Diramalkan Beruntung Besok, Ada yang akan Mendapatkan Kabar Baik
Baca juga: Dituding Gelapkan Sumbangan untuk Warga Palestina, Taqy Malik Beberkan Faktanya
Baca juga: Calon Pengantin Loncat dari Lantai 7 Hotel, Gerald Sempat Tanya Mengapa Keluarga Belum Datang
HMI Group berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi yang meningkatkan kualitas perawatan untuk pasien, serta memungkinkan perawatan kesehatan secara virtual untuk memenuhi aspek keselamatan dan karena adanya pembatasan bepergian ke luar negeri.
Pendekatan hybrid ini dilakukan dengan telemedicine dan pertemuan secara langsung dengan jaringan perwakilan resmi HMI Group yang luas di seluruh Indonesia.
Dengan adanya kemitraan tersebut, maka memungkinkan pasien di Indonesia untuk mendapatkan akses ke perawatan mutakhir dan berkualitas melalui teknologi digital.
Ms Chin Wei Jia, Group CEO HMI Group berkata, “Kemitraan strategis ini akan memungkinkan fasilitas medis HMI Group untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien, sekaligus menjadi situs referensi utama untuk Siemens Healthineers di Asia Tenggara."
"Mengingat perawatan pasien merupakan fokus utama kami, kemitraan ini akan mempercepat penerapan kesehatan yang terhubung (connected health) yang akan memberikan akses yang lebih cepat ke perawatan, sambil membangun telehealth dan kemampuan analitik prediktif yang dapat disesuaikan, yang semuanya akan sangat membantu dalam memberikan pengalaman yang lebih baik dalam perjalanan pasien kami menuju kesehatan yang lebih baik pula." sambungnya.
Menurut Fabrice Leguet, Managing Director dan Head of Siemens Healthineers, Asia Tenggara, “Di
Siemens Healthineers, kami memahami tantangan yang dihadapi penyedia layanan kesehatan dalam
memenuhi permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas."
"Kami sangat senang telah menandatangani kemitraan strategis dengan HMI Group, yang merupakan kemitraan pertama bagi kami di Asia Tenggara. Kami tidak hanya akan menyediakan teknologi inovatif dan solusi digital, tetapi juga mendukung HMI Group untuk menciptakan nilai lebih melalui program pelatihan yang lebih baik
dan memberikan konsultasi kesehatan untuk mengembangkan lebih jauh Pusat Keunggulan di bidang kanker, ilmu saraf, dan kardiovaskular. Hal ini akan semakin memperkuat posisi HMI Group sebagai penyedia layanan kesehatan berkualitas terkemuka di Asia Tenggara.” lanjutnya.
Menangani Penyakit Tidak Menular (PTM) di Asia Tenggara Sekitar 62% dari seluruh kematian di Asia Tenggara disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, gangguan kardiovaskular, dan diabetesi.
Menurut WHO, PTM menjadi penyebab 73% dari seluruh kematian di Indonesia. Sekitar 15% populasi berisiko terkena kanker dan 9,4% berisiko meninggal akibat kanker sebelum usia 75 tahun.ii Mengingat prevalensi PTM yang semakin meningkat, pemerintah menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sebagai upaya
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, yang salah satunya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi penyakit atau gangguan kesehatan sejak dini.iii Oleh karena itu, deteksi dini dan perawatan yang disesuaikan menggunakan teknologi inovatif, sambil terus meningkatkan pengetahuan klinis, menjadi sangat penting untuk mengatasi peningkatan kasus PTM.