Bermaksud Menjual Offset Macan Dahan yang Mati Dijerat, Dua Pelaku Ini Kini Terancam Dibui

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sulaiman dan Syamsudin, dua terdakwa kasus perdagangan satwaliar jenis macan dahan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jambi, Kamis (27/5/2021).

Keduanya menjalani sidang pemeriksaan terdakwa. Dalam keterangan terdakwa Sulaiman mengaku mendapat Macan Dahan dari jerat yang ia pasang di areal kebun karetnya di daerah Pancoran, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan pada Desember 2020.

"Terkena jerat babi di kebun, kondisinya sudah mati," kata terdakwa.

Macan Dahan ini kemudian oleh terdakwa diambil kulit dan sebagian tulangnya. Sementara dagingnya dibuang oleh terdakwa. Selanjutnya dibawa pulang kerumah dengan menggunakan kantong plastik.

Setelah cukup lama disimpan, terdakwa Sulaiman kemudian didatangi terdakwa Syamsudin menawarkan ada orang yang akan membeli offsed satwa dilindungi itu.

"Katanya ada yang mau beli 15 juta, makanya dibawa langsung sama Syamsudin," kata terdakwa Sulaiman.

Di tangan Syamsudin offset Macan Dahan tersebut rencananya akan dijual seharga 40 juta rupiah pada Februari 2021 lalu.

Namun saat akan dijual, terdakwa ditangkap di Jambi oleh tim Gakkum KSDA dan Polda Jambi. Dari penangkapan Syamsudin, Sulaiman kemudian turut ditangkap.

Kedua terdakwa kemudian dibawa ke Markas SPORC Brigade Harimau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Keduanya didakwa atas perburuan dan perdagangan satwa dilindungi.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 21 ayat (2) huruf d Undang-Undang RI nomor 5 Tahun 1990. Junto pasal 40 ayat (2) Undang- Undang RI nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. (Dedy Nurdin)

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Hanya Dihukum Rp 20 Juta, Ini Alasan Hakim Jatuhkan Hukuman Lebih Ringan

Baca juga: Lowongan Kerja PT United Tractors Tbk Anak Usaha Astra Untuk Lulusan S1

Baca juga: NONTON Trailer Ikatan Cinta Terbaru, Andin dan Aldebaran Labrak Elsa: Kurang ajar kamu ya!