Moeldoko Rekomendasikan Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Libatkan NU & Muhammadiyah, Ini Tujuannya
Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta TWK sebagai bagian dari proses asesmen alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN), dibuat lebih
"Kenapa itu tidak ribut? Kenapa yang KPK begitu diributkan, itu" tuturnya.
Baca juga: Sakit Hati Dibohongi Berkali-kali, Pria ini Nekat Habisi Nyawa Pasangan Sesama Jenisnya
Terkait polemik tidak lolosnya 75 pegawai KPK dalam asesmen TWK, Moeldoko mengatakan perlu dipikirkan sejumlah skenario lanjutan.
Misalnya, melalui pendidikan kedinasan bagi mereka yang tidak lolos seperti yang diinginkan Presiden Jokowi.
"Perlu dipikirkan sejumlah skenario atas perbaikan, terhadap mereka mereka yang wawasan kebangsaannya masih kurang, yaitu melalui pendidikan kedinasan, seperti yang diinginkan Bapak Presiden."
"Karena ini memang harus diperkuat dari waktu ke waktu," ucap Moeldoko
Baca juga: Sakit Hati Dibohongi Berkali-kali, Pria ini Nekat Habisi Nyawa Pasangan Sesama Jenisnya
Moeldoko mengatakan persoalan wawasan kebangsaan menjadi penting, karena ancamannya yang semakin keras.
Oleh karena itu, perlu penguatan terhadap wawasan kebangsaan.
"Untuk itu penguatan sungguh sangat diperlukan."
"Kenapa kita mesti bertele-tele mendiskusikan sesuatu yang baik, untuk kepentingan masa depan Indonesia."
"Ini bangsa ini sungguh kadang-kadang kehilangan akal sehat, gitu," cetusnya.
Moeldoko mengajak semua pihak bersikap bijak terhadap persoalan KPK.
Ia meminta semunya menghentikan praduga yang tidak konstruktif kepada KPK.
"Kita tahu bahwa ini sudah final. KPK harus terus diperkuat, oleh siapa?"
"Oleh kita semua, oleh kita semua."
"Kita beri kepercayaan penuh kepada KPK untuk membenahi dan memperkuat diri, bekerja untuk menindak koruptor secara tidak pandang bulu. itu penting," paparnya.
Baca juga: Niat Sholat Gerhana Bulan dan Tata Cara Mengerjakannya