Materi Tes CPNS 2021

Materi Tes CPNS 2021- Sejarah Bhineka Tunggal Ika Serta ,Makna yang Terkandung

Untuk mempersiapkan diri mengikuti proses tes CPNS 2021, peserta harus mulai belajar di antaranya materi Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.

Editor: Heri Prihartono
YouTube
Ilustrasi Bhineka Tunggal Ika 

TRIBUNJAMBI.COM - Sesaat lagi akan dibuka pendaftaran CPNS 2021 dan PPPK 2021.

Untuk mempersiapkan diri mengikuti proses tes CPNS 2021, peserta harus mulai belajar di antaranya materi Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.

Berikut ini materi TWK bagian Bhinneka Tunggal Ika, seperti dikutip dalam buku Top Sukses Tes CPNS CAT yang diterbitkan PT Bintang Wahyu.

A. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Kata Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV (sekitar tahun 1350-an) pada masa Kerajaan Majapahit.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika awalnya menjadi pembicaraan terbatas antara Mohammad Yamin, Bung Karno.

Gusti Bagus Sugriwa dalam sidang sidang BPUPKI sekitar dua setengah bulan sebelum Proklamasi (Kusuma RM. AB, 2004).

Bahkan Bung Hatta sendiri menyebut bahwa Bhinneka Tunggal lka adalah ciptaan Bung Kamo setelah Indonesia merdeka.

Setelah beberapa tahun kemudian mulai merancang Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan ke dalamnya.

Dalam proses perumusan konstitusi Indonesia, jasa Moh. Yamin sebagai tokoh yang pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka Tunggal Ika dijadikan sembayan sesanti negara.

Di sela-sela Sidang BPUPKI antara Mei-Juni 1945 Moh. Yamin menyebut-nyebut ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendirian.

Namun I Gusti Bagus Sugriwa (temannya dan Buleleng) yang duduk di sampingnya sontak menyambut sambungan ungkapan itu dengan kalimat "tan hana dharma mangrwa "

Sambungan spontan ini disamping menyenangkan Moh Yamin sekaligus menunjukkan bahwa di Bali ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu masih hidup dan dipelajari orang (Prabaswara, I Made, 2003).

Secara resmi, lambang Garuda Pancasila tersebut dipakai dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin Bung Hatta pada 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid II (1913-1978).

Lambang Garuda Pancasila digambarkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 dan dipertegas dalam Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2009. Lambang Garuda Pancasila, yaitu:

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved