Berita Internasional
China Geram ke Australia yang Gabung Latihan Militer Sama AS & 2 Negara Ini, Sebut Bukan Tandingan
Australia membuat China geram dengan turut sertanya negara itu dalam latihan militer bersama Jepang, Prancis dan Amerika Serikat.
TRIBUNJAMBI.COM - Australia membuat China geram dengan turut sertanya negara itu dalam latihan militer bersama Jepang, Prancis dan Amerika Serikat.
China sendiri menggambarkan langkah Australia sebagai "tidak signifikan". Dan ogah memberikan komentar tajam.
Militer China pun turut menyebut tindakan Australia itu tak sedikit pun buat PLA gentar.
Alih-alih ngacir, China malah mengatakan bahwa Australia akan menjadi "yang pertama terkena dampak" jika terus-terusan ikut campur.
"Australia tidak boleh berpikir ia dapat bersembunyi dari China jika ia memprovokasi," kata Song Zhongping, seorang komentator militer Partai Komunis, mengatakan kepada Global Times.

Diketahui, Australia dalam minggu lalu bergabung dengan Jepang, AS, dan Prancis dalam apa yang disebut sebagai latihan militer gabungan "pertama" mereka.
Jepang, Prancis dan AS pun telah lebih dulu menentang China atas klaim Luat China Selatan.
Dalam latihan pelatihan gabungan bernama Jeanne d'Arc 21 (disingkat ARC21) itu, fregat Angkatan Laut Australia HMAS Parramatta bergabung dengan kapal perang Prancis, Jepang, dan AS dalam mempraktikkan serangan amfibi, peperangan perkotaan, dan pertahanan antipesawat antara 11 - 17 Mei 2021.
Beijing pun langsung menyatakan latihan itu begitu "tidak signifikan" sehingga militer mereka tidak perlu repot-repot bereaksi.
"China tidak benar-benar perlu bereaksi terhadap latihan tersebut, karena ini hanya pertunjukan yang memiliki sedikit signifikansi militer," ujar Song.
news.com.au melaporkan, Beijing telah menolak kehadiran Prancis karena memberikan "bantuan" kepada AS yang tidak memiliki "kepentingan inti di Pasifik Barat".
Jepang juga dituduh memiliki "pola pikir Perang Dingin yang ketinggalan zaman dan hanya akan membangun perpecahan dan konfrontasi".
Baca juga: Kapal Militer Indonesia Buatan Anak Bangsa Ini Bisa Buat China Kicep, Sebuah Kapal Perusak Kecil
Baca juga: TERKUAK Borok China di Kudeta Militer Myanmar, Penyokong hingga Pemberi Jet Tempur Buat Ancam Warga
Baca juga: China Koar-koar Sebut Kapal Perang AS Terobos Laut China Selatan, Ini Kata Prajurit Joe Biden
Dan "militer Australia terlalu lemah untuk menjadi lawan yang layak bagi China, dan jika berani campur tangan dalam konflik militer, misalnya di Selat Taiwan, pasukannya akan menjadi yang pertama diserang," ujar Song.
Juru bicara kementerian luar negeri Beijing Hua Chunying mengatakan, manuver itu "tidak berdampak" pada China.
"Apakah ada yang benar-benar berpikir latihan bersama yang bertujuan untuk menekan China ini benar-benar akan membuat China takut?" dia berkata.
“Latihan gabungan ini tidak berdampak sama sekali pada China. Itu hanya menghabiskan biaya bahan bakar," lanjutnya.

Tak lama kemudian, tiga kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) melewati Selat Miyako - antara pulau Miyako dan Okinawa Jepang.
Ini adalah "satuan tugas pengawalan rutin" dan bukan "tanggapan terhadap latihan militer gabungan", kata media pemerintah yang dikendalikan Partai Komunis China.
Diketahui kapal perusak Tipe 052D Nanjing, fregat Tipe 054A Yangzhou dan kapal pemasok Tipe 903A Gaoyouhu menuju Teluk Aden untuk bergabung dengan patroli anti-pembajakan di lepas pantai Somalia.
Beijing pun berdalih, apa yang dilakukan oleh militer China sangat normal dan tak berkaitan dengan latihan bersama para musuhnya.
“Dari sudut pandang navigasi, sangat normal bagi kapal yang berangkat dari Zhoushan untuk berlayar (ke timur) melalui Selat Miyako dalam perjalanan (ke barat) ke Laut Arab,” kata sumber anonim kepada media pemerintah China Global Times.
China turut menuding Jepang memiliki motif tersembunyi.
“Media Jepang memiliki motif tersembunyi dalam menggembar-gemborkan misi pengawalan reguler ini karena terkait dengan latihan empat negara, yang dirancang untuk menargetkan tindakan sah China di Laut China Timur dan Laut China Selatan, termasuk yang ada di Kepulauan Diaoyu dan pulau Taiwan, yang merupakan wilayah China," ujar China.
(*)
Baca juga: Dirut RSUD Kuala Tungkal Bantah Tabung Oksigen Kosong Hingga Sebabkan Pasien Meninggal Dunia
Baca juga: VIDEO Aksi Seorang Pria Terekam Kamera Pengawas Saat Mencuri Tas Berisi Uang di Desa Sungai Saren
Baca juga: VIDEO Rumah Pengusaha Kambing di Legok Dilalap Api, Uang Tunai Ratusan Juta Hangus Terbakar
SUMBER: SOSOK.ID