Berita Internasional

China Koar-koar Sebut Kapal Perang AS Terobos Laut China Selatan, Ini Kata Prajurit Joe Biden

Kembali mengobarkan api perselisihan, Kapal perang Amerika Serikat (AS) secara ilegal memasuki wilayah China di Laut China Selatan pada Kamis

Editor: Andreas Eko Prasetyo
National Interest
Ilustrasi Kapal Perang Amerika Serikat 

TRIBUNJAMBI.COM - Kembali mengobarkan api perselisihan, Kapal perang Amerika Serikat (AS) secara ilegal memasuki wilayah China di Laut China Selatan pada Kamis (20/5/2021).

Namun secara terang-terangan, klaim China itu dibantah keras oleh Amerika Serikat.

Melansir dari Reuters, China juga mengatakan bahwa pada Kamis bahwa sebuah kapal perang AS secara ilegal memasuki perairan teritorialnya di Laut China Selatan dan diusir oleh pasukan mereka.

Namun pernyataan itu dibantah oleh Amerika Serikat, dalam pertukaran salvo terbaru atas klaim Beijing di jalur air yang sibuk itu.

Kapal Induk US Navy bersama grup tempur saat memasuki Laut China Selatan.
Kapal Induk US Navy bersama grup tempur saat memasuki Laut China Selatan. (24h)

Dalam sebuah pernyataan, Komando Teater Selatan militer China turut mengatakan USS Curtis Wilbur memasuki perairan dekat pulau Paracel tanpa izin.

Dia juga menyebut bahwa kapal dan pesawat militer China mengikuti kapal AS dan "mengusir" mereka.

China juga menentang tindakan tersebut, menyebut AS telah melangar kedaulatannya dan merusak perdamaian serta stabilitas regional.

Akan tetapi Armada ke-7 Angkatan Laut AS membantah dan mengatakan sebaliknya.

Kapal AS disebutnya "menegaskan hak navigasi dan kebebasan" di dekat pulau Paracel, di mana China, Taiwan, dan Vietnam mengklaim kedaulatan di wilayah tersebut.

Komentar militer China pun tentang misi itu salah, kata Angkatan Laut AS.

"USS Curtis Wilbur tidak 'diusir' dari wilayah negara mana pun," ujarnya.

"USS Curtis Wilbur melakukan Operasi Kebebasan Navigasi (FONOP) ini sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan operasi normal di perairan internasional," sambung AS.

Laut China Selatan pun diketahui telah menjadi salah satu dari banyak titik api dalam hubungan yang sulit dipahami antara China dan Amerika Serikat.

Washington turut menegaskan mereka akan menolak apa yang disebutnya klaim teritorial yang melanggar hukum oleh Beijing di perairan yang kaya sumber daya itu.

Kapal perang AS telah melewati Laut China Selatan dengan frekuensi yang cukup meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

China dan AS sudah saling unjuk kekuatan di wilayah itu, sehingga meningkatkan ketegangan dan kekhawatiran perang dingin akan berubah menjadi perang panas.

(*)

Berita lainnya seputar China

Berita lainnya seputar Amerika Serikat

SUMBER: SOSOK.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved