Data 279 Juta Penduduk Diduga Bocor, Tidak Hanya NIK, dari Alamat Hingga Gaji dapat Dilihat

Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri membenarkan adanya dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia itu.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
Pixabay/TheDigitalArtis
Ilustrasi hacker 

Berdasarkan hasil analisis Tim Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri pada kasus kebocoran data individu yang infonya berasal dari twitter didapat fakta bahwa pelaku mengiklankan penjualan data individu di website dengan alamat https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.

Lebih jauh Zudan mengungkapkan, hasil penelusuran tim dari hasil import data sampel tersebut, diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut: PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR.

"Berdasarkan hal itu, dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil.Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat," ujar Zudan.

Menurut akun @Br_AM, data tersebut bocor dari instansi pemerintah, yakni BPJS Kesehatan.

Terkait kabar ini, Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menelusuri kebocoran tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ratusan data yang bocor itu berasal dari instansi tersebut atau tidak.

Untuk mengetahui hal ini, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi.

Berikut pernyataan resmi Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas terkait kabar kebocoran 279 data penduduk Indonesia di forum hacker 'Raid Forums' :

'Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.

Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya.

Namun perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya.

Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS.

Di samping itu, secara rutin kami juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal'.

Berita Terkait Lainnya

Sumber : TRIBUNMEDAN

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved