4 Pelajar Putri Warga Suka Karya Hilang Misterius, Pamit Mau Beli Makanan Tapi Tak Pulang-pulang

4 Pelajar Putri Warga Suka Karya Hilang Misterius, Pamit Mau Beli Makanan Tapi Tak Pulang-pulang

TRIBUNJAMBI.COM - 4 remaja putri yang masih berstatus pelajar dilaporkan hilang misterius, sejak Minggu (16/5/2021).

4 pelajar putri tersebut duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang, Sumatera Selatan.

4 pelajar putri yang hilang tersebut yakni, Nina Donalia (15), Rohdiah Indah Lestari (16), Nadia Tri Agustina (16), dan Yunita Mala Sari (17). 

4 pelajar putri itu tinggal Jalan Suka Karya, Lorong Kayu Lurus, RT 045/ RW 009, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Terungkapnya kasus 4 pelajar putri yang hilang itu setelah ibu para korban membuat laporan ke Mapolda Sumatera Selatan.

Yuyun Rokiyah, ibu kandung dari Nina mengatakan, anaknya itu semula pamit untuk membeli makanan bersama Rodiah, Nadia, dan Yunita tak jauh dari rumahnya.

Saat itu Yuyun memberikan izin kepada anak bungsunya itu. Namun, hingga sore menjelang maghrib, Nina tak kunjung pulang.

Karena  khawatir, Yuyun Rokiyah mencoba mencari Nina ke rumah keluarga serta teman sekolah anaknya. Namun, semuanya tidak ada yang tahu keberadaan Nina.

"Setelah ditanya ternyata Rodiah, Nadia, dan Yunita juga tidak pulang. Mereka pergi berempat saat mau hendak beli makanan," kata Yuyun, Rabu (20/5/2021).

• Data Terbaru Anggota Teroris KKB Yang Militan Berjumlah 150 Orang, Simpatisan Diduga Lebih Banyak

• Pembunuh Laudya Chintya Bella Ditangkap, Sebelum Dihabisi Korban Diperkosa Dua Pelaku

• Kronologi Supir Taksi Online Terkena 10 Tembakan Saat Lawan 4 Begal

Yuyun bersama orangtua teman anaknya yang lain sempat menghubungi Nina melalui pesan Whatsapp.

Kemudian pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 06.18 pesan itu dibalas yang menyatakan korban dalam kondisi sehat.

"Namun, setelah ditelepon tidak diangkat. Kemudian handphonenya tak aktif, yang membawa ponselnya Nina," ujarnya.

Merasa ada kejanggalan, Yuyun dan ketiga orangtua yang lain memutuskan membuat laporan ke Polda Sumatera Selatan.