Bocah 10 Tahun Diculik Lalu Ditukar dengan Empat Tabung Gas Elpiji Tiga Kilogram

"Dia (A) bilang ke saya waktu dipaksa naik di motornya itu orang, sempat dipukul mukanya," ujar warga Jl Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panak

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
Shutterstock
Ilustrasi penculikan 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus penculikan anak terjadi di wilayah Makassar.

Asrawanti (28), ibu A (10) korban penculikan anak melapor ke Polsek Rappicini, Makassar.

Selain diculik, anak tersebut juga menjadi korban kekerasan.

"ini sementara di Polsek (Rappocini) ini melapor kasus penculikannya sama ini yang lukanya," kata Asrawanti.

Anaknya sempat dipukul pelaku waktu dipaksa naik ke motor.

"Alhamdulillah sudah ada di rumah di bawa sama pak Bhabinkamtibmas tadi siang.

Tapi ini anakku mengaku sakit di bawa matanya kayak ada bekas cakar," ujar Asrawanti.

A mengaku sempat dipukul oleh pelaku saat dipaksa naik ke motor.

"Dia (A) bilang ke saya waktu dipaksa naik di motornya itu orang, sempat dipukul mukanya," ujar warga Jl Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar itu.

Bocah kelas lima sekolah dasar (SD) itu diculik lalu ditukar dengan empat gabung gas elpiji tiga kilogram.

Bermula saat seorang pengendara pria mendatangi warung Pangkalan Gas Elpiji 3 Kilogram milik H Ghalib (75) di Jl Pelita Raya IV, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappicini, Makassar sekitar pukul 11.00 Wita.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu datang sembari membawa A (10) korban penculikan anak.

"Langsung ji masuk ambil empat tabung gas.

H Ghalib yang sempat menaruh curiga pun mencoba menghalangi upaya pelaku untuk membawa kabur empat tabung gas yang diambil.

"Sempat ji saya bilang tidak bisa pak, tapi dia langsung pergi nabawa itu tabung baru natinggal itu anak (A)," ujarnya.

Si boca A, lanjut H Ghalib, yang tidak terima ditinggal begitu saja sempat pula menyusul pelaku. Namun, tertinggal.

Saat asik bermain seorang diri, A tiba-tiba dihampiri seorang pengendara motor.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu, meminta A naik ke motor tunggangannya sembari memberikan uang Rp 5 ribu.

"Setelah itu dibawa ke warung kemudian anak ini di simpan, orang yang mengambil anak ini mengambil empat buah gabung gas," kata Bhabinkamtibmas Kelurahan Balla Parang Aipda Syarifuddin ditemui di sekitar lokasi.

Modusnya, kata Aipda Syarifuddin, pelaku penculikan anak itu berpura-pura menjadikan A sebagai anaknya.

Ia lalu mengambil empat tabung gas dengan menjadikan A sebagai jaminan lantaran beralasan lupa bawa uang.

"Modusnya menjadikan ini anak (A) sebagai anaknya sendiri, kudian menyimpang sebagai jaminan dan renacanya mengambil uang dan menjemput anaknya kembali, tapi sampai sekarang tidak kembali-kembali," ujarnya.

Aipda Syarifuddin yang mendapatkan informasi itu pun langsung mendatangi warung tempat anak itu dijaminkan.

Di warung yang berlokasi di Jl Pelita Raya IV tersebut, sang bocah A tampak terus menangis terisak.

Ia seolah tidak menyangka akan dijadikan jaminan oleh si pelaku penculik anak.

"Sementara mainka, napanggil baru nakasih uang Rp 5 ribu. Sudahnya itu nasuruhka naik di motornya," ucap A dengan nada terisak.

Aipda Syarifuddin pun membawa bocah malang itu ke rumah orang tuanya di Jl Bumi Karsa.

"Sudah saya serahkan ke orang tuanya, dan orang tuanya bersyukur karena dia cari-cari juga ini anaknya," tutur Aipda Syarifuddin.

Aipda Syarifuddin pun menghimbau ke orang tua A, untuk selalu mengawasi anaknya saat bermain.

Begitu juga bagi orang tua lainnya, agar tetap waspada dan tidak lengah saat mengawasi anak bermain.

Berita Terkait Lainnya

Sumber : TRIBUNTIMUR

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved