Meninggalnya Nanda Damanik dan Bayinya Dianggap Keluarga Faktor Lalai, Ini Penjelasan RS Bunda Mulia
Warga Kabupaten Asahan bernama Ripa Nanda Damanik meninggal dunia usai melahirkan lewat operasi di Rumah Sakit Bunda Mulia Kisaran.
Ia menyebut sebelum dioperasi, kondisi bayi mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
"Bayinya maju beberapa senti dari bibir rahim. Tapi karena orang hamil, wajar ada namanya kontraksi, yaotu perut terasa kejang," terang Binsar.
Soal tudingan dari keluarga yakni kelalaian, Binsar mengatakan keluarga korban sempat memaksa masuk ke ruang pasien dan mengajak pasien melakukan jalan jongkok.
"Tidak masuk diakal seorang yang hamil tua dibuat jalan sambil jongkok sejauh 5 meter selama 2 jam," katanya
Baca juga: Tips Cara Mendapatkan Nilai Maksimal Saat Tes CAT CPNS 2021 Nanti, Persiapkan Diri Sebaik-baiknya
Baca juga: OPM Sebarkan Foto Dua Rumah Terbakar Bilangnya Dirudal TNI-Polri, Padahal Dibakar KKB Papua
Akibat aktivitas itu, ia menyebut perut pasien kejang dan mengakibatkan solusio plasenta.
"Plasenta terlepas di dalam perut," terangnya.
Lanjutnya, saat dilakukan pembedahan, dari perut pasien ditemukan memar akibat trauma akan benturan.
"Trauma, jadi terputus. Ada beberapa hal yang menyebabkan plasenta terputus, salah satunya trauma," ujarnya.
Soal kematian Ripa Nanda Damanik, Binsar mengatakan korban mengalami sakit kepala.
"Sakit kepala, kemudian tidak berapa lama meninggal dunia," pungkasnya.
Kendati menyampaikan alasan-alasan medis, Binsar tak mengomentari soal tudingan soal suster masih sibuk bermain handphone saat pihak keluarga meminta bantuan.
Sementara itu, saat ditemui Tribun di rumahnya, di Pasar XI, Kelurahan Binjai Serbangan, Rindu Aritonang terlihat begitu sedih.
Perempuan ini adalah ibunda dari Jamuthar, atau mertua dari ibu hamil yang meninggal dunia itu.
Ia sangat bersedih kehilangan menantu dan cucunya.
Dia menceritakan, saat tiba di rumah sakit, sudah minta agar dioperasi.