WNI yang Berada di Jalur Gaza, Sebut Israel tak Dapat Temukan Titik Pergerakan Hamas
"Iron Dome hanya bisa menghalau roket kecil yang jangkauannya terbatas, sementara roket besar dan berhulu ledak tinggi berhasil menjangkau kota-kota I
TRIBUNJAMBI.COM - Adalah Muhammad Husein, WNI yang tinggal di Jalur Gaza, ia juga seorang aktivis kemanusiaan.
Husein mengungkapkan bagaimana kondisi terkini di Palestina.
Husein yang kerap jadi narasumber sejumlah TV Nasional ini menceritakan jika militer Israel saat ini tengah frustasi.
Militer Israel tak bisa lagi membendung serangan militan Hamas dan sejumlah militan lain dari Gaza.
Baca juga: Siram Cairan Cabai ke Petugas, 5 Tahanan BNNP Sumut Melarikan Diri, Berikut Penampakannya
Baca juga: Update Terbaru Serangan Israel ke Palestina, Korban Tewas 181 Orang Termasuk 31 Wanita 52 Anak-anak
Baca juga: Menegangkan, Cerita Evakuasi Sebelum Bangunan Diledakkan Israel, 5 Menit Kemudian Rata dengan Tanah
Roket-roket yang ditembakkan dari Gaza berhasil menembus Iron Dome, sistem pertahanan udara andalan Israel.
"Iron Dome hanya bisa menghalau roket kecil yang jangkauannya terbatas, sementara roket besar dan berhulu ledak tinggi berhasil menjangkau kota-kota Israel," katanya saat live via Youtube, Minggu (16/5/2021).
Husein menambahkan, Israel tambah frustasi karena tak bisa menemukan titik musuh mereka.
Akibatnya, warga sipil pun menjadi korban. Termasuk gedung-gedung pemerintah dan kantor media di Gaza tak luput dari serangan tentara zionis.
"Itu karena Israel tak menemukan taget hingga menyerang membabi buta," katanya.
Husein menambahkan, Sabtu malam waktu setempat menjadi hari terparah serangan Israel ke Gaza.
"Malam ini adalah malam terpanas, terparah dan terbrutal sejak dimulainya serangan," katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima Husein hingga Minggu (16/5/2021) siang, tercatat ada lebih dari 180 warga sipil Palestina yang terbunuh oleh serangan Israel.
Pertama Kalinya Presiden AS Joe Biden Telepon Presiden Palestina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dalam panggilan telepon tersebut, kedua pemimpin negara tersebut prihatin dengan apa yang terjadi pada pertempuran Israel-Gaza ini dikarenakan banyak warga sipil tak bersalah yang jadi korban.
Seperti dikutip Reuters, Biden dalam percakapan via telepon tersebut menekankan Hamas juga perlu menghentikan penembakan roket ke Israel.