Mardi Rambo Kopassus yang Loncat Dari Pesawat, Sudah 14 Kali Dikirim Misi

Pengalaman itu tak akan pernah dilupakan Mardi Rambo, Kopassus yang pernah belasan kali misi. Ia merupakan anggota pasukan elite TNI yang ...

Editor: Duanto AS
Youtube
Kopassus melakukan penerjunan udara. 

Karena selalu berlatih, dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan diri sebagai pasukan elite Indonesia yang mampu menangani tugas-tugas berat.

Tak tergantung teknologiKemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik, namun juga kecerdasan. 

Selain itu, juga memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun. 

Mengapa Kopassus tak tergantung teknologi?

Ini berawal pada1980-an, saat ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.

Saat itu, beberapa pejabat militer Indonesia mengumpulkan referensi.

Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.

Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.

Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi, Letjen TNI Leonardus Benny Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.

Semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang profesional.

Profesional yang dimaksud Letjen Benny Moerdani adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik, bisa melaksanakan misi hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain, kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan teknologi yang digunakan dalam pertempuran.

Penentu kehebatan pasukan khusus itu, ditentukan kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi, Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.

Berikut ini grup-grup di Kopassus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved