Tionghoa Asal Jambi Jadi Pasukan Elite TNI AU, Hendra Kho Digembleng di Maxwell Air Force Base
Hendra Kho menempuh pendidikan militer di Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat Maxwell (Maxwell Air Force Base), Alabama, Amerika Serikat
Tionghoa Asal Jambi Jadi Pasukan Elite TNI AU, Hendra Kho Digembleng di Maxwell Air Force Base
TRIBUNJAMBI.COM - Mayor Sus Hendra Kho merupakan anggota pasukan elite TNI AU asal Jambi
Perwira Pertama (Pama) TNI Angkatan Udara ini merupakan keturunan Tionghoa dan pernah menjadi anggota Sat 80 Bravo
Hendra merupakan Prajurit Perwira Karier (Pa PK) tahun 2007.
Pendidikan militer yang ditempuhnya bukan main-main.

Hendra Kho pernah menempuh pendidikan militer di Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat Maxwell (Maxwell Air Force Base), Alabama, Amerika Serikat (AS).
Menelusuri jejak Hendra Kho di Jambi, daerah asalnya, sangat menarik.
Kakek dari Hendra Kho juga merupakan anggota militer Indonesia di masa silam.
Kini cucunya, Hendra Kho, pernah bertugas di Sat Bravo 90 Penanggulangan Teror TNI AU.
Beberapa sumber menyebutkan kakek dari Hendra Kho datang dari Tiongkok sekira 1912.
Kakek Hendra bernama Kho Bak Tjoa.
Sang kakek menjadi pejuang 1945 di Riau.
Orangtua Hendra bernama Djoni Kho dan Tjoa Ngang Heng.
“Saat masa pendidikan dulu, oleh pelatih, saya sering dipanggil Dji Sam Soe. Sebab nomor helm saya 234,” ujar Hendra sebagaimana ditulis kompas.com.
Penuturan Hendra Kho, ia masuk tentara karena terispirasi kakeknya yang datang dari Tiongkok sekira 1912-an.
"Dan ketika di sini, dia juga mengangkat senjata, katanya.
Untuk diketahui, dari 256 orang lulusan perwira, Hendra Kho berada di peringkat ke-32.
Dari 72 siswa matra udara, Hendra Kho berada di urutan tujuh dari 10 siswa terbaik.
Penelusuran Tribun di situs http://tni-au.mil.id/, dengan menggunakan kata kunci “Hendra Kho”, muncul satu berita dengan nama tersebut.
Berita yang dipublish pada 26 Maret 2015 itu berjudul TNI AU Selenggarakan 6th English Speech Contest.
Salah satu juara lomba tersebut adalah Hendra Kho.
“Untuk kelompok Pama, juara pertama diraih Lettu Pnb Bayu Anugrah, Skadron Udara 14, juara kedua Kapten Sus Hendra Kho, SH, Korpaskhas, dan juara ketiga Kapten Kes dr Bhayu Rizzalinor, Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto.” Demikian penggalan isi berita tersebut.
The Hok dan sejarahnya
Tjoa The Hok merupakan tokoh dari etnis Tionghoa yang datang ke Jambi pada abad 19.
Namanya sangat terkenal, hingga dijadikan nama daerah di Kota Jambi.
Tribunjambi.com pernah mewawancarai Supriyanto Kang, generasi kelima dari keturunan Tjoa The Hok.
Ia menuturkan keluarga besar Tjoa The Hok atau yang lazim disebut dengan The Hok, sekarang namanya menjadi salah satu kelurahan di Kota Jambi.
Nama The Hok memang sudah tidak asing lagi bagi warga kota Jambi.
Nama ini sudah melekat, dan menjadi salah satu kelurahan di Kota Jambi yakni Kelurahan The Hok.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, Tjoa The Hok adalah orang Tionghoa yang pertama kali menginjakkan kakinya di Jambi.
Dia datang dari negara Tirai Bambu (RRC) pada 1890.
Menurut riwayatnya, pertama kali datang ke Jambi The Hok bermukim di depan kantor Golkar Kota Jambi.
Waktu itu di sana ada sebuah gudang asap (pengasapan karet, Red).
The Hok dikenal sebagai pedagang karet dan punya perkebunan karet.
Masih dalam lingkungan rumahnya yang sekarang disebut daerah The Hok, dia membangun sebuah gudang pengasapan karet.
Dia pedagang yang gigih, getah hasil sadapan warga Jambi di antaranya dijual kepada The Hok.
Siapa saja warga Tionghoa yang datang ke Jambi, pasti menumpang nginap di rumahnya yang konon luas.
Tjoa The Hok, dikaruniai delapan orang anak.
Tiga di antaranya laki-laki dan lima perempuan.
Dari data yang didapat, The Hok punya dua istri.
Keturunan The Hok bermukim di Singapura dan Tiongkok.
Keluarganya banyak tinggal di Indonesia seperti Jambi, Kuala Tungkal, Surabaya, Jakarta, Palembang, Bengkulu dan Medan.
Sebagian lagi bermukim di Taiwan, Singapura, Australia dan Amerika Serikat.
Tjoa The Hok wafat pada usia 90 tahun yang dimakamkan di Singapura sekitar tahun 1960 ( bulan 3, tanggal 2 imlek).
(*)
Baca juga: Kisah Pasukan Elite TNI, Saat Jalankan Misi Dikepung Para Sniper Musuh
Baca juga: Kopassus Lawan Pasukan Elite Inggris, Kisah Pertempuran Di Kalimantan
Baca juga: Dor, Kepala Kopassus Denjaka dan Paskhas Diincar Penembak Musuh, Tergeletak