Berita Internasional

Xi Jinping Siapkan Tempat Perang China Vs AS, Bukan di Laut China Selatan Melainkan 11 Negara Ini

Hal itu disebut saat bermula dari pergerakan diam-diam China di benua hitam tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase/tribunjambi.com
Xi Jinping sudah siapkan lokasi perang melawan AS 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak yang mengira bahwa Laut China Selatan akan jadi arena duel antara militer Amerika Serikat dan China.

Konfrontasi antara China dengan Amerika Serikat (AS) agaknya tak bakal berakhir secara cepat, meski adanya indikasi pindah lokasi bukan di Laut China Selatan lagi.

Bahkan perseteruan dua negara ini dengan kekuatan militer paling besar di dunia ini dikabarkan semakin memanas.

Kini Xi Jinping juga disebut tengah mempersiapkan belasan wilayah untuk menjadi medan pertempuran ketika perang melawan AS pecah nantinya.

Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina.
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. (AFP)

Tak sampai di situ, China juga disebut-sebut telah menguasai sekurang-kurangnya 11 negara di benua itu.

Ya, benua Afrika disebut-sebut bakal menjadi pilihan kedua negara untuk dijadikan medan pertempuran bila perang benar-benar terjadi.

Hal itu disebut saat bermula dari pergerakan diam-diam China di benua hitam tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Xi Jinping juga disebut diam-diam mengembangkan klaimnya di bagian timur Benua Afrika sampai detik ini.

Bahkan ia juga disebut tengah membangun sebuah pangkalan militer dan memperluas pengaruhnya di negara-negara Afrika.

Setidaknya sebanyak 11 negara disebut telah terpengaruh oleh China dengan ditandai melalui proyek infrastruktur.

Melansir dari The Sun Online, Sabtu (8/5/2021) para ahli pun mengungkapkan Afrika akan menjadi medan potensial bagi perang daratan China vs AS bila konflik antar keduanya terus membara.

Bagaimana tidak, kedua belah pihak juga  disebut memiliki pangkalan militer yang hanya berjarak 8 mil di negara strategis utama Djibouti.

Baca juga: CHINA Makin Kuat Usai Ambil Alih Negara Afrika Ini & Bangun Pangkalan Militer, Nasib Indonesia?

Baca juga: VIDEO Dua Warga China yang Masuk Indonesia Positif Covid-19

Baca juga: 85 Warga China Masuk Indonesia saat Mudik Dilarang, Anggota DPR: Pemerintah Seharusnya Peka

Negara itu ternyata digunakan untuk mengontrol pintu masuk ke Laut Merah dan Terusan Suez.

Mengutip dari The Sun, Kamis (6/5/2021), AS setidaknya telah memiliki 29 pangkalan militer di Benua Afrika dan lebih banyak lagi berada di Timur Tengah.

Sebelumnya, Xi Jinping juga pernah sesumbar China bakal melebarkan pengaruhnya sampai benua Afrika.

Jenderal AS Stephen Townsend bahkan telah memperingatkan pada Kamis (6/5/2021) bahwa Beijing sedang mencari untuk membangun pelabuhan angkatan laut besar, yang mampu menampung kapal selam atau kapal induk di pantai barat Afrika.

Townsend juga mengatakan bahwa China telah mendekati negara-negara yang membentang dari Mauritania ke selatan Namibia, dengan maksud untuk membangun fasilitas angkatan laut.

Jika terwujud, prospek itu akan memungkinkan China untuk menempatkan kapal perang di angkatan lautnya yang berkembang di Samudra Atlantik serta Pasifik.

Sementara itu, Jenderal Xu Qiliang, komandan angkatan bersenjata China kedua itu setelah Xi, baru-baru ini mengatakan bahwa perang AS-China "tak terhindarkan".

Presiden China Xi Jinping saat melakukan inspeksi pasukan sebelum digelarnya parade perayaan 70 tahun Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, di Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (23/4/2019).
Presiden China Xi Jinping saat melakukan inspeksi pasukan sebelum digelarnya parade perayaan 70 tahun Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, di Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (23/4/2019). (SCMP / XINHUA)

Komentar itu muncul ketika Beijing telah menyerukan pengeluaran pertahanan yang lebih tinggi untuk menyamai kekuatan AS.

Perpindahan medan pertempuran AS vs China ini lantaran benua Afrika cukup potensial dari sisi keamanan maupun pengaruh bagi dua negara tersebut.

Rber Clark, dari Henry Jackson Society mengungkapkan benua Afrika menjadi pilihan bukan lantaran ketidaksengajaan.

Namun kedua belah pihak tetap memilih negara yang cukup potensial untuk dijadikan sebagai pangkalan militer.

Salah satunya Djibouti hingga Mozambik yang berada di sisi timur Afrika yang disebut sangat mampu untuk dibangun pangkalan militer.

Sedangkan di Laut China Selatan disebut sudah tak potensial lagi untuk menjadi medan perang lantaran NATO dan negara-negara di sana telah siap menghadapi kemungkinan terburuk yakni pecahnya perang.

Tanpa terkecuali kesiapan dan kehebatan militer Indonesia dan tetangga sebelahnya di ASEAN yang cukup mampu mengusik AS dan China bila nekat berperang.

"Sama sekali tidak ada keraguan apa pun bahwa China sedang meningkatkan pengaruh mereka di seluruh Afrika," ujarnya.

(*)

Baca juga: Ingat Pemeran Sheyna di Sinetron Doo Bee Doo Bareng Raffi Ahmad dan Olga Syahputra?

Baca juga: SAE Nababan Meninggal Dunia, Saat Memimpin HKBP Digoyang Orde Baru

Baca juga: Profil SAE Nababan Mantan Ephorus HKBP yang Meninggal Dunia di Jakarta

Berita lainnya seputar China

Berita lainnya seputar Amerika Serikat

SUMBER: SOSOK.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved