Untung Besar, Bos Tersangka Tes Antigen Bekas Buat Rumah Mewah, Orang Kaya Kimia Farma Punya Mobil 4
Rumah mewah di Griya Pasar Ikan Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Sumatera Selatan jadi perhatian warga.
Untung Besar, Bos Tersangka Tes Antigen Bekas Buat Rumah Mewah, Orang Kaya Kimia Farma Punya Mobil 4
TRIBUNJAMBI.COM - Terbongkarnya layanan antigen bekas di Bandara Kualanamu Medan, Sumatra Utara (Sumut) membuat publik khawatir di tengah tingginya kasus Covid-19 saat ini.
Kasus itu menyeret Business Manager Laboratorium Kimia Farma, Picandi Mosko alias PM (45) dan empat orang lainnya.
Diketahui Picandi Mosko merupakan orang kaya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Sejak kasus antigen bekas mencuat keluarganya pun jadi sorotan.
Rumah mewah di Griya Pasar Ikan Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Sumatera Selatan (Sumsel) kini tengah menjadi perhatian warga.
Pasalnya, rumah mewah tersebut merupakan milik Business Manager Laboratorium Kimia Farma, Picandi Mosko alias PM (45), yang telah ditangkap polisi.
Baca juga: Kondisi India Hari Ini Menghawatirkan, Virus Covid-19 Semakin Ganas Muncul 400 Ribu Kasus Baru
Baca juga: Lily Sofia Wanita yang Disebut Check In Hotel Sama Munarman Posting Ular Kepala 2, Sindir Jokowi?
Diketahui, saat ini Picandi dan empat pegawai Kimia Farma ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus layanan antigen bekas di Bandara Kualanamu Medan, Sumatra Utara (Sumut), Selasa (27/4/2021) lalu.
Picandi sendiri merupakan warga Griya Pasar Ikan Jalan Lohan Blok A No. 14-15 Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
PC (45 tahun) warga Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) telah ditetapkan sebagai tersangka.

PC yang menjabat Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan ini ditetapkan tersangka setelah ditangkap polisi terkait penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu Medan Sumatera Utara (Sumut) Selasa (27/4/2021) lalu.
PC satu dari lima orang yang ditetapkan polisi menjadi tersangka.
Seperti apa sosok tersangka PC di kampung halamannya?
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021):
1. Bangun rumah mewah
Dikutip dari Sripoku.com (Tribunnews.com Network), saat ini PC tengah membangun rumah baru dua lantai tepat diseberang jalan rumah lamanya di Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
Pembangunan rumah megah tersebut saat ini dalam tahap closing, kayu-kayu penyangga coran bangunan rumah masih terlihat terpasang belum di lepas oleh para tukang.

Sementara di bagian dalam sebagian relief rumah telah terpasang, termasuk pagar besi di depan rumah telah dipasang dan sudah selesai dilakukan pengecatan.
Menurut informasi warga sekitar pembangunan rumah mewah PC tersebut dimulainya sejak setahun terakhir dan saat ini pembangunannya dihentikan sementara semenjak PC tersandung kasus alat antigen bekas.
"Kami tukang Purwakarta tugasnya cuma membuat relief saja, sementara yang lainnya kami tidak tahu," kata Antoni dan Cecep tukang yang bekerja membangun rumah milik PC, Jumat (30/4/2021).
Ia menuturkan mereka terakhir bekerja Kamis (29/4/2021) lalu secara tiba-tiba ibu Picandi datang menemui mereka dan meminta untuk berhenti bekerja sementara waktu.
Baca juga: Kronologi Ratusan Orang Tertipu Investasi Bodong 212 Mart, Pengelola Kabur, Denny Siregar: Mabok!
"Kamis pagi kemarin kami tiba-tiba di stop oleh nenek (ibu PC) alasannya ada musibah, sekarang kami mau mengambil alat yang masih tinggal," ungkapnya.
Mereka mengungkapkan terakhir melihat istri PC saat perayaan ulang tahun anaknya, kemudian setelah itu mereka tidak melihat lagi, informasinya telah pergi.
"Istrinya sudah pergi katanya ke Padang tapi kami juga tidak tahu kemana," paparnya.
Sementara terakhir mereka bertemu dengan PC dua pekan lalu saat ulang tahun anaknya, selama bekerja dengan PC tidak ada masalah, termasuk pembayaran gaji selalu lancar.
"Kalau tidak salah hari Sabtu kami (tukang) diajak makan bersama terakhir ketemu ulang tahun anaknya, untuk gaji tidak pernah ada masalah karena sistem transfer," ungkapnya.
2. Mobilnya ada 4
Selama 11 tahun tinggal di wilayah perumahan Griya Pasar Ikan, PC sudah dikenal warga sekitar bekerja di Kimia Farma.
Namun, warga sekitar jarang bertemu secara langsung karena PC pulang ke Lubuklinggau paling lama hanya dua sampai tiga hari dan kemudian kembali pergi bekerja.
"Kami tahunya bekerja di Kimia Farma, tapi sejak kapan dia (PC) bekerja kami tidak tahu, paling bertemu lebaran saat silaturahmi ke rumahnya," ungkapnya No warga sekitar pada wartawan, Sabtu (30/4/2021).
Menurutnya selama ini PC dikenal warga sekitar sebagai keluarga yang berkecukupan, yang diketahui warga saja kendaraan pribadinya saja ada empat dengan berbagai jenis.

"Kami taunya memang orang kaya kerja di Kimia Farma, mobilnya saja kalau tidak salah ada empat, tapi kami tidak tahu jenisnya apa saja, taunya memang kaya," tambahhnya.
3. Rumahnya sepi
Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan pasca kejadian rumah PC di perumahan kawasan Pasar Ikan Jalan Lohan Lubuklinggau Selatan II terlihat sepi tanpa penghuni.
Tak ada aktifitas apapun di rumahnya, rumah ini terlihat dalam keadaan kosong, informasi dari warga sekitar seluruh keluarga sudah pergi meninggalkan rumah.
Termasuk aktifitas para pekerja yang sedang membangun rumah baru PC diseberang rumahnya pun telah distop, semua tukang yang bekerja sudah di rumahkan sementara.
Antoni dan Cecep tukang yang bekerja membangun rumah milik PC menuturkan, mereka distop bekerja Kamis (29/4/2021) pagi kemarin oleh ibu PC.
"Kamis pagi kemarin kami tiba-tiba di stop oleh nenek (ibu PC) alasannya ada musibah, sementara istrinya sudah pergi sejak beberapa waktu lalu," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Jumat (30/4/2021).
Ia menuturkan sudah bekerja membangun rumah milik PC sejak dua pekan lalu, terakhir mereka bertemu dengan Picandi dua pekan lalu saat ulang tahun anaknya.
"Kalau tidak salah hari Sabtu kami (tukang) diajak makan bersama terakhir ketemu ulang tahun anaknya," ujarnya.
4. Penjelasan Ketua RT
Sementara, Ketua RT setempat mengatakan mendapat informasi kalau warganya itu ditangkap dua hari lalu.
"Tau dapat cerita dari kemarin dari warga hari ini baru jelas, sebagian warga memberi tahu saya, saya tanya tahu apa? kemudian memberi tahu melalui WA," ujarnya.
Ia menuturkan PC sudah tinggal sejak 11 tahun lalu, selama tinggal dilingkungan ia memang sudah diketahui bekerja di Kimia Farma.
"Tinggal disini sudah lama, kami berbarengan sejak perumahan dibangun, warga sekitar sini mengenalnya sudah lama bekerja di Kimia Farma untuk wilayah Medan, Pekan Baru," ungkapnya.
Ia menuturkan selama ini PC dikenal baik oleh warga sekitar setiap dia pulang ke rumah, namun setiap pulang tidak pernah lama, paling lama hanya dua hari.
"Sebulan sekali pergi terus, kalau libur balik ke Linggau kadang dua hari kadang tiga hari, kalau ada kegiatan kemasyarakatan dia ada kalau pulang," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Sosok Tersangka Tes Antigen Bekas di Kualanamu, Sementara Membangun Rumah Mewah dan Punya Mobil 4.