Berita Kota Jambi

Kisah Perjuangan Syarif Fasha Bocah Minyak Jelantah Dulu Sebelum Sukses Jadi Wali Kota Jambi

H Syarif Fasha Wali Kota Jambi dua periode ternyata punya kisah mengharukan sebelum dirinya menjadi orang sukses dan memimpin Kota Jambi.

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Rahimin
tribunjambi/vira ramadhani
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha. Kisah Perjuangan Syarif Fasha Bocah Minyak Jelantah Dulu Sebelum Sukses Jadi Wali Kota Jambi 

Kisah Perjuangan Syarif Fasha Bocah Minyak Jelantah Sebelum Sukses Jadi Wali Kota Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - H Syarif Fasha Wali Kota Jambi dua periode ternyata punya kisah mengharukan sebelum dirinya menjadi orang sukses dan memimpin Kota Jambi.

Kisah perjuangan Syarif Fasha itu dituangkannya dalam bentuk buku Bocah Minyak Jelantah

Gramedia Jambi menggelar kegiatan Ngobrol Bareng Dr H Syarif Fasha ME, Sabtu (1/5/2021).

Pada kegiatan ini membahas kisah perjuangan hidup Wali Kota Jambi yang tertuang pada buku Bocah Minyak Jelantah karya Anab Afifi.

Kegiatan ini digelar di Lantai 2 Gramedia Jambi dan dihadiri banyak peserta diantaranya kepala - kepala sekolah Kota Jambi, Kadis Kota Jambi, pelajar dan mahasiswa serta komunitas-komunitas Jambi.

Dayat, Ketua Panitia dan Supervisor Penjualan Gramedia Jambi mengatakan, kegiatan bedah buku lokal Jambi di Gramedia Jambi ini akan diadakan secara rutin.

Mengupas Buku Bocah Minyak Jelantah Bareng Syarif Fasha, Gramedia Jambi Akan Adakan Bedah Buku Lokal Secara Rutin
Mengupas Buku Bocah Minyak Jelantah Bareng Syarif Fasha.

“Kedepannya kita akan adakan terus kegiatan bedah buku-buku lokal, agar anak muda Jambi lebih termotivasi,” ujarnya di Lantai 2 Gramedia Jambi, Sabtu (1/5/2021).

Lanjutnya, buku karya-karya anak Jambi seperti penulis muda, dosen-dosen Jambi akan Gramedia beri ruang untuk menyampaikan, mengupas buku karyanya secara lebih dalam agar lebih dikenal dan tersampaikannya pesan penting buku untuk anak muda Jambi.

“Kegiatan ini tentunya telah mendapat izin dari satgas covid, dan kita juga menerapkan protokol kesehatan dari mulai kegiatan sampai selesai,” ujarnya.

Buku Bocah Minyak Jelantah, berisi perjuangan hidup yang mengesankan.

Sebuah perjalanan dan proses kehidupan yang sarat akan makna terpapar di setiap halaman dalam buku ini.

Itulah kisah perjalanan hidup Syarif Fasha. Seorang bocah dari delapan bersaudara, anak seorang satpam dan ibu seorang guru ngaji, dengan lika-liku perjalanan yang mengharu biru.

Syarif Fasha dalam kegiatan ini mengatakan, dahulu itu hampir setiap hari, ketika tidak ada lauk karena uang sudah habis, ia dan keluarga makan dengan lauk minyak jelantah (minyak goreng sisa).

“Meskipun makan hanya dengan lauk jelantah, kami sangat lahap. Karena minyak yang sering dipakai untuk menggoreng, banyak sekali macamnya. Terutama minyak setelah dipakai untuk memasak gorengan atau sisa menggoreng bawang, rasanya enak sekali,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved