Capres Nurhadi Ditangkap, Kaget Tengah Malam Didatangi Kapolres Usai KRI Nanggala Dijadikan Candaan
Masih ingat Nurhadi si Capres Fiktif ? kini dia ditangkap aparat kepolisian akibat candaannya yang menyinggung KRI Nanggala 402.
Meskipun postingan itu sudah dihapus sejak kemarin sore, namun rekaman gambar itu sudah terlanjur menyebar di media sosial.
Baca juga: KKB Papua Kelompok Lekaggak Telenggen Terdesak Diserang Aparat di Puncak, 5 Anggota KKB Tewas
Baca juga: Jenderal TNI Ditembak Mati KKB Papua, Mabes Polri Sudah Tahu Penembak Brigjen TNI I Gusti Putu
Bahkan, dalam sebuah akun instagram infokomando yang diposting Senin (26/4/2021). Nurhadi juga diminta untuk membuat permohonan maaf.
"Kepada marinir seluruh Indonesia, TNI Angkatan Laut terutama, saya Nurhadi dan keluarga memohon maaf sebesarnya. Dan untuk keluarga yang terkena musibah semoga diberikan ketabahan, kesadaran dan tawakal," kata Nurhadi, dalam video itu.
Akun Diblokir
Akun media sosial Nurhadi, warga Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, diblokir setelah membuat unggahan yang dianggap tidak memiliki rasa empati terhadap korban kapal selam Nanggala 402.
Akun facebook Nurhadi (Presiden) sudah diblokir dan tidak bisa diakses setelah membuat postingan yang viral tersebut.
"Akun facebook saya diblokir, tidak bisa diakses. Informasinya nanti setelah jam 12 malam bisa dibuka lagi," ujar dia, saat ditemui di rumahnya, Senin (26/4/2021).

Nurhadi mengaku khilaf telah membuat postingan yang meresahkan warga masyarakat.
Dia menceritakan, postingan itu dibuat tidak bermaksud untuk menghina atau menyakiti orang lain.
"Postingannya cuma bercanda saja. Nggak ada maksud apapun," ujar dia.
Nurhadi mengatakan, sering membuat postingan status yang 'saru' atau vulgar dalam setiap kesempatan.
Dia menganggap, postingan saru yang dibuatnya tersebut tidak dianggap secara serius.
"Memang kalau saya membuat status saru begitu," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku postingan itu tidak sesuai karena di tengah keluarga yang sedang berduka.
Sejak postingan itu dibuat, banyak kerabat yang menghubunginya dan meminta untuk menghapusnya.