Banyak Orang dari Luar Negeri Lolos Karantina Covid-19, Ada Mafianya
Bahkan menurut Kombes Pol Yusri Yunus, banyak orang dari luar negeri yang lolos karantina Covid-19.
Bahkan menurut Kombes Pol Yusri Yunus, banyak orang dari luar negeri yang lolos karantina Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - Terkuaknya kasus WNI dari India yang masuk Indonesia tanpa proses karantina karena menyuap diyakini bukan baru kali ini terjadi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menilai ada peran mafia terkait lolosnya penumpang dari luar negeri tanpa karantina Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Seperti diketahui kepolisian mengamankan dua orang, bapak dan anak, dengan tuduhan memasukkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari India tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.
Dua orang tersebut, berinisial S dan RW, meloloskan JD yang baru pulang dari India tanpa perlu dikarantina. Sebagai imbalannya, JD membayar S dan RW
Bahkan menurut Kombes Pol Yusri Yunus, banyak orang dari luar negeri yang lolos karantina Covid-19.
"Soalnya udah ramai orang-orang nakal ini, orang-orang dari luar negeri tanpa karantina bisa bayar terus masuk. Makanya saya bilang ini mafia. Ini lagi kita dalami," kata Yusri, Senin (26/4).
Yusri menegaskan, memang ada pengetatan (orang) yang datang dari India. Pertama harus melalui karantina selama 14 hari. “Tapi yang bersangkutan tanpa melewati karantina kemudian diurus oleh S dan RW, bisa berhasil keluar tanpa karantina dan kembali ke rumahnya,” katanya.
Disebutkan, JD datang masuk ke Indonesia dari India Minggu (25/4).
Ia tiba sekitar pukul 18.45 WIB lewat Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. "Dia (JD) dikenakan tarif Rp6,5 juta untuk bisa masuk tanpa dikarantina," katanya.
Yusri menjelaskan cara kerja pelaku, yang mengaku sebagai petugas bandara dan meminta sejumlah uang. Namun, Yusri mengklaim belum tahu saat ditanya apakah bapak-anak ini oknum pegawai bandara.
Kalau pengakuan dia kepada JD, dia adalah pegawai bandara, mengakunya doang," katanya.
Menurutnya, pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Apakah ada pelaku lain? Ini masih kita dalami. Soalnya sudah ramai orang-orang nakal ini orang-orang dari luar negeri tanpa karantina bisa bayar terus masuk," ujar Yusri.
Bermain Nyawa