Fenomena Langit Malam Ini, Ada Bulan Purnama Pink Supermoon 27 April 2021, Bisa Dilihat di Indonesia

Adapun bulan purnama ini disebut bulan super atau supermoon karena jaraknya dekat dengan perige. Menurut NASA, supermoon

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
pixabay.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Malam ini diperkirakan bulan purnama pink supermoon akan terlihat di Indonesia, Selasa ( 27/4/2021).

Adapun bulan purnama ini disebut bulan super atau supermoon karena jaraknya dekat dengan perige.

Menurut NASA, supermoon yang terjadi pada 27 April 2021 juga disebut Pink Moon.

Lantas, kapan waktu munculnya bulan purnama pink supermoon?

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, puncak Bulan purnama Pink Moon terjadi pada pukul 10.31 WIB atau 11.31 WITA atau 12.31 WIT.

Perige (garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan bumi) Bulan terjadi pukul 22.29 WIB atau 23.29 WITA / 00.29 WIT.

Bulan purnama ini akan tampak penuh selama sekitar tiga hari, mulai dari Selasa (27/4/2021) hingga Kamis (29/4/2021) pagi hari.

Baca juga: Eks Petinggi FPI Ditangkap Densus 88, Kuasa Hukum Siapkan Pendampingan Untuk Munarman

Alasan bulan purnama disebut supermoon

Dilansir Lapan.go.id, pada tahun 1930-an, almanak petani Maine mulai menerbitkan nama American Indian Moon untuk bulan purnama dalam setahun.

Menurut almanak, bulan purnama di bulan April disebut Pink Moon.

Dinamakan Pink Moon berdasarkan tanaman lumut merah muda yang dikenal sebagai phlox merayap, phlox lumut, atau phlox gunung.

Tanaman lumut merah muda berasal dari Amerika Serikat bagian timur.

Tanaman ini menjadi satu di antara bunga musim semi paling awal yang tersebar luas di mana-mana.

Nama lain bulan ini termasuk Bulan Rumput Tumbuh (Sprouting Grass Moon), Bulan Telur (Egg Moon).

Sementara itu, di antara suku-suku pesisir Amerika Utara disebut Bulan Ikan (Fish Moon).

Dikarenakan ikan shad berenang ke hulu untuk bertelur.

Kemudian, bagi orang Kristen di wilayah Timur, ini adalah Bulan Paskah.

Artinya, bulan purnama sebelum paskah berdasarkan perhitungannya pada Kalender Julian.

Nah, bagi umat Hindu, ini adalah Hanuman Jayanti.

Baca juga: Orang-orang Super Kaya di India Kabur ke Inggris Gara-gara Covid-19, Tarif Sewa Jet Pribadi Melonjak

Hanuman Jayanti merupakan perayaan kelahiran Dewa Hanuman yang dilakukan di sebagian besar wilayah pada hari Bulan purnama di bulan lunar Hindu di Chaitra atau dalam zona waktu India adalah Selasa, 27 April 2021.

Bagi umat Buddha, terutama di Sri Lanka, bulan purnama ini sesuai Bak Poya, memperingati saat Sang Buddha mengunjungi Sri Lanka dan menyelesaikan perselisihan antar kepala suku, serta menghindari perang.

Makna Supermoon April 2021

Masih dikutip dari Lapan.go.id, bulan purnama pada bulan April 2021 adalah fenomena yang pertama di antara dua supermoon tahun 2021.

Pada tahun 1979, astrolog Richard Nolle mencetuskan istilah supermoon.

Penyebutan mengacu pada Bulan baru atau purnama yang terjadi ketika Bulan berada dalam jarak 90% dari perigee, jarak terdekatnya dengan Bumi.

Bulan purnama ini menarik karena kita tidak bisa melihat Bulan baru (kecuali saat lewat di depan Matahari).

Pada tahun 2021, bulan purnama supermoon adalah yang terbesar dan paling terang.

Kedua bulan purnama tersebut hampir terikat, dengan Bulan purnama pada 26 Mei 2021.

Baca juga: REAKSINYA Berubah saat Rizky Billar Bertanya Hal Ini, Ridho DA Mendadak Ganti Topik saat Live IG

Pulan purnama ini sedikit lebih dekat ke Bumi daripada Bulan purnama pada 26 April 2021.

Tetapi hanya sekitar 98 mil (157 kilometer) atau sekitar 0,04% dari jarak dari Bumi ke Bulan di perigee.

Selanjutnya, dalam banyak kalender lunisolar tradisional, bulan berubah dengan bulan baru dan bulan purnama jatuh di tengah bulan lunar.

Bulan purnama ini terjadi di tengah bulan ketiga dalam kalender Tionghoa dan Iyar dalam kalender Ibrani.

Dalam kalender Islam, bulan-bulan dimulai dengan penampakan pertama Bulan sabit yang membesar tak lama setelah Bulan Baru.

Kemudian, bulan purnama ini mendekati pertengahan bulan suci Ramadhan.

Berikut ini 3 cara melihat supermoon, dilansir Tribun Travel:

1. Pakai alat bantu teleskop atau teropong

Anda dapat mengunakan teleskop atau teropong untuk melihat fenomena supermoon.

Kedua alat tersebut membantu melihat benda-benda besar yang letaknya jauh.

2. Melihat menggunakan mata telanjang

Mengingat supermoon tidak seperti fenomena langit lainnya yang melibatkan pengamatan langsung ke arah Matahari, jadi tidak memerlukan alat pelindung khusus seperti kaca mata dan sebagainya.

Anda bisa melihat bulan saat supermoon dengan mata telanjang selama diamati dari lokasi yang cerah dan tanpa ada polusi cahaya.

Meski demikian, Anda tidak bisa melihat detail Bulan jika mengamati hanya dengan mata telanjang.

Baca juga: Proses Migrasi Rekening Bank Syariah Indonesia Dilakukan Bertahap, Jambi Menunggu Giliran

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved