Komandan Kapal KRI Nanggala Sempat Keluhkan Turun Mesin Hingga Tak Layak Dipakai Sebelum Tenggelam
Terungkap kapal selam KRI Nanggala 402 mengalami masalah, hal itu sempat dikelukan Komandan Letkol Laut Heri Oktavian. ternyata sempat turun mesin.
"Artinya, memiliki kemampuan bertempur.
Baca juga: KRI Nanggala Pecah Jadi 3 Bagian di Kedalaman 838 Meter
Heri pun sempat berkeluh kesah tentang kapal selam yang dibuat oleh PT PAL Indonesia yang selama ini sering kehadirannya kerap dibangga-banggakan pejabat Indonesia.
Sebab, menurut Heri seperti dituturkan oleh Edna, kapasitas dari KRI Alugoro, nama kapal selam buatan PT PAL, tidaklah memuaskan.
Sempat juga ia berkisah tentang perwira yang justru dipersulit atasannya karena melaporkan buruknya kapal selam buatan PT PAL.
”Sama media, gue berharap. Beritakan yang sebenarnya,” katanya.
Untuk itu ia berharap para pembuat keputusan benar-benar memikirkan TNI dan prajuritnya bukan hanya ”asal bapak senang” demi pangkat dan kursi yang enak atau keuntungan material.
Sempat terungkap cerita dari Heri tentang korban-korban yang jatuh akibat alat utama sistem senjata yang buruk.
Belakangan Heri lega karena isu pembelian kapal selam bekas yang sangat tua ternyata tak berlanjut.
Ternyata, masih banyak orang di Kementerian Pertahanan dan TNI AL yang berkomitmen untuk TNI AL dan Korps Hiu Kencana yang lebih baik.
”Mereka berani mengatakan yang sebenarnya,” katanya saat itu.
Geram Penundaan Proses Overhaul KRI Nanggala-402
Prajurit TNI AL menghormati awak KRI Nanggala 402. Kapal selam tersebut kini dinyatakan tenggalam dengan status on eternal patrol atau patroli selamanya yang takkan kembali. (twitter)
Khusus untuk KRI Nanggala-402 yang pada akhirnya mengantar Heri Oktavian bersama 52 orang kru lainnya 'terdampar' di kedalaman 750 meter di bawah permukaan laut tersebut, Heri punya keluhan besar.
Heri Oktavian geram dengan terus tertundanya proses overhaul KRI Nanggala sejak tahun 2020.
"...padahal kapal selam itu harus terus disiapkan," tulis Edna tentang alasan Heri mendorong proses overhaul pada KRI Nanggala 402.