Alasan Ibu di Gorontalo Nikahi Anak Kandungnya Buat Geleng Kepala, Sudah Tak Tahan Lagi Menjada

Apa jadinya bila seorang ibu nekat menikahi putranya sendiri lantaran tak kuat hidup menjanda.

Editor: Teguh Suprayitno
Ilustrasi 

Alasan Ibu di Gorontalo Nikahi Anaknya Buat Geleng Kepala, Sudah Tak Tahan Lagi Menjada

TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya bila seorang ibu nekat menikahi putranya sendiri lantaran tak kuat hidup menjanda.

Diketahui sang suami telah meninggal 12 tahun lalu.

Namun yang tak kalah mencengangkan, alasan ibu itu menikahi putranya lantaran tak rela sang anak jatuh ke pelukan wanita lain.

Dikutip dari Elitereaders kisah pernikahan sedarah ini terjadi di pedalaman Gorontalo.

Berikut kisah selengkapnya?

Seperti yang dikutip dari Tribunnews, kehidupan pernikahan Betty Mbereko tentu sangat aneh bagi kebanyakan orang.

Hal itu karena dia memilih menikahi anaknya seusai suaminya meninggal dunia.

Baca juga: Pengusaha Wajan di Bantul Dihabisi Keponakan Saat Istri Mendesah di Ranjang, Ternyata Kode

Baca juga: Keluarga di Wonosobo Geger, Istri Kaget Lihat Suami yang Dikira Mati 9 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul

Baca juga: Nasib Buruk Keluarga Nurdin Abdullah, Anaknya Kini Dicopot dari Staf Khusus Gubernur Sulsel

Sang anak diketahui punya kehidupan yang mapan.

Namun, justru karena alasan itu, sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita selain dirinya.

Betty akhirnya memutuskan menikah dengan anaknya sendiri atas dasar sama-sama suka.

Mereka bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.

Wanita berusia 40 tahun ini juga bahkan tengah hamil besar hasil dari hubungan inses (sedarah) dengan putra kandungnya tersebut.

Dikutip dailyguideghana, Betty menjanda selama 12 tahun dan tinggal bersama anaknya, Farai Mbereko (23).

Setelah suaminya meninggal, Betty merasa mempunyai hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.

Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila ibunya dan siap untuk menikah dengan Betty.

Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.

Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa,

keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat desa mereka setelah rencana itu terwujud?

'Di sini, anak bisa nikahi ibunya'

Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan,

dan bahkan tidak bisa ditoleransi.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Suku Polahi di pedalaman Gorontalo.

Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.

"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami.

Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio,

Salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, minggu lalu.

Diketahui Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.

Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan,

serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Tak Kuat Menjanda, Ibu Ini Nekat Nikahi Putra Kandungnya, Tak Rela Anaknya ke Pelukan Wanita Lain.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved