Sempat Tutup Jalan Utama, Masyarakat Seberang Kota Jambi Tuntut Setengah Bulan Jalan Sudah Diaspal

Hal dilakukan karena masyarakat di sana kesal pemerintah tidak kunjung melakukan pengaspalan terhadap jalan mereka.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Monang
Sempat Tutup Jalan Utama, Masyarakat Seberang Kota Jambi Tuntut Setengah Bulan Jalan Sudah Diaspal 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masyarakat Seberang Kota Jambi sempat melakukan penutupan jalan utama yang menghubungkan Jembatan Aurduri I dan Aurduri II.

Hal dilakukan karena masyarakat di sana kesal pemerintah tidak kunjung melakukan pengaspalan terhadap jalan mereka.

Fahrurazi, Tokoh Pemuda Tanjung Johor, Pelayangan, Kota Jambi mengatakan, kondisi jalan jelek dan berdebu ini sudah mereka rasakan hampir tiga tahun.

"Kami di sini sudah bosan makan debu. Sampai rumah kami ini semua kami tutup dengan terpal supaya debu tidak masuk ke rumah," jelasnya.

Dirinya mengatakan masyarakat melakukan penutupan jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena jalan tidak kunjung diperbaiki.

"Sebelumnya kami dijanjikan sebelum puasa 2021 ini sudah dilakukan pengaspalan. Tapi apa yang terjadi kenyataannya ? Masih saja seperti ini," ungkapnya.

"Jadi timbullah aksi masyarakat ini (penutupan jalan) sebagai bentuk protes. Kemudian pemerintah dapat menanggapi keluhan kami," tambahnya.

Setelah aksi ini ia mengatakan diadakan pertemuan yang dihadiri oleh pihak kepolisian, pihak kelurahan, anggota DPRD Kota Jambi Abdul Rauf, pihak pengerjaan jalan dan disaksikan oleh masyarakat.

"Dari hasil pertemuan itu kami membuat surat perjanjian yang berisi apabila dalam waktu setengah bulan belum juga dilakukan pengaspalan, maka masyarakat akan menutup jalan dari Tanjung Johor menuju Kampung Arab Melayu," bebernya.

Surat itu pun ditandatangani oleh pihak kepolisian, dirinya, Lurah Tanjung Johor, dan anggota DPRD Kota Jambi.

"Harapan kami ya segeralah diaspal. Jangan sampai lebaran nanti kami masih merasakan debu di tempat tinggal kami ini," harapnya.

"Kasian juga masyarakat yang punya usaha di pinggir jalan ini jadi terganggu usahanya," tutupnya.

Baca juga: KPK Sampaikan MCP di Provinsi Jambi, Sungai Penuh dan Merangin Terendah

Baca juga: Melihat Jembatan Jihan, Akses Petani yang Disulap Menjadi Tempat Wisata di Tebo yang Bikin Nyaman

Baca juga: Bos Wajan Dibunuh Sepupu Sendiri Saat Berhubungan Badan, Mulutnya Dibekap Istri Ketika Minta Tolong

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved