Home and Garden
Cara Menyelamatkan Tanaman Cabai yang Layu Tiba-tiba dengan Pupuk Kandang
Penyebab tanaman cabai layu tiba-tiba. Sayangnya, penyakit layu bakteri ini sulit dikendalikan karena bakteri penyebabnya sangat destruktif.
Editor:
Nurlailis
Serangan lanjut penyakit layu fusarium dapat mengakibatkan seluruh tanaman menjadi layu dalam waktu 14 hingga 90 hari sejak infeksi.
Namun, layu fusarium memerlukan cara pengendalian yang berbeda.
Untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman cabai yang mungkin menjangkiti tanaman Anda, cobalah untuk mengetahui gejalanya terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Menanam Cabai di Polybag, Gunakan Garam untuk Memupuk Bibit Cabai
Pengendalian penyakit layu bakteri
Kegiatan pengendalian penyakit layu bakteri adalah sebagai berikut:
- Gunakan pupuk kandang yang telah terdekomposisi dengan baik. Sebab, pupuk kandang yang sedang terdekomposisi dapat memacu perkembangan bakteri akibat kenaikan suhu tanah oleh proses fermentasi pupuk.
- Hindari genangan air di lahan. Atur drainase lahan agar air hujan tidak menggenang.
Kurangi penggunaan pupuk berkadar N tinggi, seperti urea. Jika perlu, gunakan pupuk NPK. - Penggunaan urea yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman cabai mudah terserang penyakit ini.
- Cabut segera tanaman yang menunjukkan gejala layu agar tidak menular ke tanaman yang lain. Ambil tanaman di lubang tanaam dari tanaman yang sakit. Siram tanaman sakit dan tanah tersebut dengan bakterisida Agrept. Lalu, masukkan tanaman ke dalam kantong plastik dan kubur kantong jauh dari lokasi penanaman cabai.
- Lakukan pergiliran tanaman yang bukan inang layu bakteri. Gunakan varietas yang lebih tahan penyakit ini, misalnya Gada, Astina, atau IPB CH3.
- Gunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai kocoran di sekitar perakaran.
Jika serangan sudah berat, siram lubang tanam dengan larutan bakterisida.
Itulah cara menyelamatkan tanaman cabai yang layu bakteri. Selamat mencoba.
Sumber: Kompas.com
Berita lain terkait home and garden
Berita Terkait