Wakil Presiden AS Mendapat Ancaman akan Dibunuh: Saya Bersumpah Demi Tuhan Hari ini Kamu akan Mati
Agen Khusus David Ballenger menerima laporan tentang ancaman untuk membunuh Harris.
TRIBUNJAMBI.COM - Menurut pengaduan pidana yang diajukan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan Florida, pelaku bernama Niviane Petit Phelps.
"Niviane Petit Phelps secara sadar dan sengaja membuat ancaman untuk membunuh dan melukai tubuh Wakil Presiden Amerika Serikat yang melanggar Title 18, United States Code Section 871, dari 13 Februari hingga 18 Februari," kata pengaduan tersebut, dilansir CNN.
Ancaman Phelps terhadap wakil presiden AS tersebut terjadi pada 3 Maret 2021.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa ke-4 Ramadhan 1442 Wilayah Jambi, Jumat 17 April 2021, Disertai Niat Buka Puasa
Baca juga: Promo Makanan Hari Ini Spesial Dari KFC, HokBen, Pizza Hut Delivery, McD dan A&W
Baca juga: Cara Mudah Buat Tanaman Cabai Tumbuh Lebat, Bisa Diaplikasikan Bagi yang Pakai Media Pot
Agen Khusus David Ballenger menerima laporan tentang ancaman untuk membunuh Harris.
Ancaman dikirim oleh Phelps kepada pasangannya yang dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Wakulla.
Phelps menyebutkan ancamannya melalui sebuah video yang dikirim kepada pasangannya.
Pasangannya pun mengaksesnya melalui JPay, sebuah aplikasi komputer untuk berbagi media antara orang yang dipenjara dan tidak dipenjara.
Agen khusus Secret Service yang ditugaskan untuk menangani kasus tersebut memperoleh video dan foto yang dikirimkan oleh Phelps kepada pasangannya.
"Video (yang relevan dengan penyelidikan ini) secara umum menggambarkan Phelps mengeluh dan berbicara dengan marah di depan kamera tentang kebenciannya pada Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris."
"Namun, dalam video tersebut, Phelps juga membuat pernyataan tentang pembunuhan Wakil Presiden Harris," tulis dalam pengaduan.
Dalam salah satu video, Phelps menyatakan, "Kamala Harris, kamu akan mati. Tinggal menghitung hari."
Dalam video lain pada 18 Februari 2021, Phelps menyatakan, "Saya akan pergi ke lapangan tembak.... Saya bersumpah demi Tuhan, hari ini adalah hari kamu akan mati. 50 hari dari hari ini, tandai hari ini."
Dua hari setelahnya, sebuah foto menampilkan Phelps di arena tembak.
"Pada 22 Februari 2021, Phelps mengajukan izin senjata bersembunyi," tulis pengaduan.
Pada 3 Maret 2021, Dinas Rahasia dan detektif dari Departemen Kepolisian Miami-Dade pergi ke kediaman Phelps untuk mencoba mewawancarainya.