Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Nubuat yang Digenapi

Bacaan ayat: Lukas 24:44-45 (TB) - "Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Nubuat yang Digenapi

Bacaan ayat: Lukas 24:44-45 (TB) - "Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Dalam Wikipedia, secara etimologi, Nubuat berasal dari bahasa Ibrani, נבצואח (nebuah) yang berarti prediksi, baik tertulis maupun lisan.

Dalam bahasa Inggris, kata prophecy (nabi: prophet) berasal dari bahasa Yunani, dari pro- "sebelum" ditambah akar kata dari phanai "mengatakan", menjadi "mengatakan sebelumnya" atau "meramalkan" (pernyataan).

Nubuat adalah kata umum untuk menegaskan akan pewahyuan Kehendak Ilahi.

Secara sederhana, Nubuat artinya menyatakan lebih dahulu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, biasanya melalui perantaraan seorang atau lebih nabi.

Sebaliknya, orang yang mendapat nubuatan dapat mengaku/diakui sebagai seorang nabi.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Membangun Relasi dengan Tuhan

Artinya, pengakuan akan seseorang bahwa ada kebenaran dalam dirinya, dan itu bersumber dari Allah, dapat dirangkaikan perjalanan kehidupannya dalam karya Allah; bukan sekedar pengakuan atau klaim, namun ada bukti bahwa apa yang dinyatakan dan terjadi adalah benar adanya.

Para murid Yesus perlu waktu kebersamaan dengan Yesus selama lebih kurang tiga tahun.

Keraguan, salah paham, ketidakmengertian mewarnai perjalanan iman mereka.

Pertama kali mengenal, ketertarikan pada ajaran-Nya membuat banyak orang berduyun-duyun mengikuti Dia.

Kepedulian-Nya kepada orang yang tersingkir dan papa, menambah daya tarik tersendiri.

Mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya semakin memperkuat minat banyak orang untuk semakin ingin mengenal Dia.

Berbagai kesimpulan muncul didasarkan pada pengharapan-pengharapan yang ada.

Beberapa orang mulai percaya, namun tidak sedikit yang ragu.

Para cerdik pandai menjadi pihak yang sangat kritis mencermati, dan dengan bumbu tuduhan penyesatan, membuat-Nya harus tergiring untuk mati di kayu salib.

Dibalik itu semua, ada Kreator Agung yang berkarya. Apa yang terjadi secara alamiah berdasarkan pilihan dan keputusan orang-orang disekitar-Nya, justru menjadi wujud nyata dari nubuat masa lampau yang diungkap para nabi dan terjadi, tepat seperti yang dialami oleh Yesus.

Sampai pada titik dimana para murid berjumpa dengan Dia yang sudah bangkit, pun masih ragu.

Untuk kesekian kalinya Ia menyatakan jati diri dan identitas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah untuk menjadi Juruselamat bagi setiap orang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tetaplah Percaya dalam Pengharapan

40 hari menjadi masa singkat bagi Yesus untuk menyatakan diri kepada para murid, dengan cara menampakkan diri kepada mereka sebelum akhirnya Ia terangkat ke sorga.

Ia berkenan menjawab keraguan mereka dan membawa rangkaian bukti melalui catatan para nabi bahwa kehidupan, kematian dann kebangkitan-Nya sudah dinubuatkan.

Dengan cara yang ajaib, Ia membuka pikiran mereka sehingga mengerti Kitab Suci.

Kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bukan hanya karena pengajaran-Nya yang membangun kehidupan.

Bukan pula hanya karena kepedulian-Nya kepada orang tersingkir. Kita percaya karena menemukan pengenalan yang lebih dalam akan identitas dan jati diri-Nya sebagai Firman Allah yang menjadi manusia.

Seluruh kehidupan-Nya adalah penggenapan dari rangkaian nubuat yang telah Allah sampaikan melalui para nabi, jauh sebelum Dia hadir.

Ini menjadi bukti kuat yang tidak bisa disangkal.

Bahkan penemuan arkeologi dan penelitian yang dilakukan secara kritis dan modern atas catatan naskah kuno yang ada, semakin memberikan bukti autentik bahwa Yesus pernah hadir dalam sejarah, Dua ribu tahun yang lalu dan berkarya untuk penyelamatan manusia.

Fakta ini rasanya lebih dari cukup, bahkan terlalu berlimpah untuk membuat kita mengimani bahwa Yesus adalah Mesias sejati yang menjadi Juruselamat bagi kita.

Tugas kita sekarang adalah menjadi saksi dan memberitakan.

Yesus yang hidup di bumi dua ribu tahun silam, juga hidup hari ini menjumpai kita dalam setiap pengalaman kehidupan. Maka, beritakan... Amin

Bacaan Lain Renungan Kristen

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved