Kisruh PKB

Cak Imin Mau Dikudeta, Kader PKB Dukung Gus Yaqut atau Yenny Wahid 'Tak Enak Bulan Puasa Berantem'

Di tengah isu kudeta Cak Imin, muncul dua nama yang diusulkan kader Partai Kebangkitan Bangsa untuk gantikan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB.

Editor: Teguh Suprayitno
Kolase Kompas.com
Yenny Wahid dan Cak Imin. 

Abdul berujar dirinya bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Edi Junaedi Nawawi adalah deklarator PKB di wilayah sana.

Baca juga: Isu Kudeta Menguat, Yenny Wahid Putri Gus Dur Minta Sesepuh PKB Ingatkan Cak Imin

Baca juga: Ali Ngabalin Prediksi Begini Nasib Nadiem Makarim Jika Presiden Jokowi Lantik Menteri Baru 

Namun, Abdul kecewa dirinya disingkirkan dari pengurus partai.

"Saya berkorban demi partai, sekarang ditendang begitu saja. Saya deklarator sama kiai-kiai, termasuk Haji Junaedi Nawawi," ujarnya.

Karena itu, kata Abdul, sejumlah kader PKB di daerah menyerukan untuk diselenggarakannya MLB sebabtidak ingin partai dikuasai oleh keluarga tertentu.

"Partai ini bukan partai keluarga Muhaimin Iskandar. Punya umat yang didirikan ulama. Kita ingin MLB karena sudah banyak pelanggaran. Muhaimin harus diganti," ucapnya.

Jubir Yenny Wahid Minta Sesepuh PKB Ingatkan Cak Imin

Yenny Wahid, melalui juru bicara Imron Rosyadi Hamid, angkat bicara mengenai gejolak di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar.
Wakil Ketua DPR RI A. Muhaimin Iskandar. (DPR RI)

Saat ini beberapa kader di tingkat DPC PKB menginginkan digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB). Yenny Wahid, melalui Imron, mengatakan sudah mendengar perihal dinamika tersebut.

"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah," ujar Imron saat dikonfirmasi.

Dalam pandangannya, PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.

"Kami mengetuk kesadaran semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai," kata Imron.

Termasuk sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU.

Gus Dur, lanjut Imron, tidak sekedar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu.

"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh.

Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," ucap Imron.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved