Berita Nasional

Prabowo Jadi Sorotan Lagi di Tengah Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Beredar Nama Menteri yang Dicopot

Lagi-lagi mencuat kabar reshuffle (perombakan) terhadap Kabinet Indonesia Maju yang bakal dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi -- Nama tokoh yang muncul akan jadi calon menteri di Reshuffle kabinet foto : Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin mengenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

TRIBUNJAMBI.COM - Lagi-lagi mencuat kabar reshuffle (perombakan) terhadap Kabinet Indonesia Maju yang bakal dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nama sejumlah menteri yang memiliki kinerja tidak memuaskan pun disorot, bahkan beredar nama-nama ,emteri yang berpeluang direshuffle Jokowi.

Nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pun jadi sorotan, namun bukan masuk kategori menteri yang memiliki nilai kinerja buruk.

Prabowo Subianto masuk daftar teratas menteri paling populer.

Namun tidak diketahui, apakah Prabowo akan masuk daftar reshuffle kabinet Jokowi

Isu reshuffle pun  juga dibocorkan langsung oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Ngabalin pun mengungkapkan waktu diselenggarakannya reshuffle kabinet ini akan digelar dalam waktu dekat ini.

Adapun, isu reshuffle mencuat setelah DPR menyetujui dibentuknya penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek, dan pembentukan Kementerian Investasi.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kiri) melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kiri) melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. (TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV)

Setelah mengikuti dari kebiasaan Presiden Jokowi terkait reshuffle kabinet, Ngabalin pun meyakini reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan secara cepat.

"Dari biasanya, saya tahu dan beberapa kali saya ikuti Bapak Presiden tidak akan lambat mengambil keputusan."

Ali Mochtar Ngabalin pun melaporkan dua orang atas dugaan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/12/2020). (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

"Dan beliau tidak memiliki ketergantungan dengan siapapun untuk mengambil satu keputusan yang tepat," ujar Ngabalin, dalam tayangan Kompas TV, Selasa (13/4/2021).

Ali Ngabalin pun membocorkan, reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan dalam waktu dekat, tepatnya dalam pekan ini.

"Dan tinggal kita tunggu waktunya dalam pekan ini," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dikabarkan sudah berdiskusi soal isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Juru Bicara Wapres Ma'ruf, Masduki Baidlowi juga membenarkan adanya isu reshuffle kabinet.

"Tentu Wapres sudah rembukan, diajak rembukan oleh presiden," kata Juru Bicara Wapres Ma'ruf, Masduki Baidlowi dalam konfrensi pers secara daring, Senin (12/4/2021) kemarin.

Sementara, terkait pembentukan kementerian baru, Masduki menyebut hal itu diperlukan untuk kepentingan di masa depan.

Baca juga: Siapa Cak Imin Sebenarnya, Ketua Umum PKB yang Isunya Akan Dikudeta, Pernah Dibuat Gigit Jari Jokowi

Baca juga: Jutaan Followers Ustaz Abdul Somad Hilang di Facebook, Dibajak? Ini Penjelasan Tim Media UAS

Baca juga: Perusahaan Bisa Dibekukan Jika Tak Bayarkan THR Kepada Karyawan, Menaker Tekankan Wajib Diberikan

"Saya kira memang investasi itu penting ke depan."

"Tapi pembicaraan (masih) jauh, tidak bisa dibicarakan saat ini karena belum final, masih proses diselesaikan," lanjut Masduki.

Kendati demikian, mengenai reshuffle, Masduki juga mengaku belum memperoleh kabar terkini.

Terlebih mengenai kepastian kapan diselenggarakannya reshuffle kabinet ini.

"Nanti akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan wapres dan kalau semuanya clear baru dibicarakan," lanjutnya.

Daftar Menteri Layak Direshuffle Menurut Survei

Sementara, nama dari beberapa menteri yang layak direshuffle pun sudah berhembus kencang.

Berbagai lembaga survei juga ramai melakukan riset mengenai siapa saja menteri yang layak untuk direshuffle.

Satu di antaranya mengenai riset yang dilakukan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).

IPO pun telah mengeluarkan daftar menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.

Ada pula daftar menteri dengan kinerja mengecewakan hingga layak reshuffle.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan daftar ini dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".

Acara ini diselenggarakan di kanal YouTube MNC Trijaya pada Sabtu (10/4/2021) lalu.

Menurut Dedi, survei ini melibatkan 1.200 responden dan berjalan pada 10 Maret hingga awal April 2021.

Baca juga: 7 Hotspot Terpantau di Merangin Dandim 0420/Sarko Ajak Perusahaan Terlibat Untuk Pencegahan

Baca juga: BREAKING NEWS Tabrak Truk Sawit Pasangan Suami Istri Warga Rimbo Bujang Tebo Meninggal Dunia

Baca juga: Hukum Lakukan Ghibah saat Puasa Ramadhan 1442 Hijriah, Apakah Boleh? Simak Penjelasannya

Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual. Presiden Jokowi menyatakan bahwa bantuan tunai se-Indonesia ini diluncurkan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19. Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial, baik yang hadir secara langsung di Istana Negara maupun yang hadir secara virtual. Presiden Jokowi menyatakan bahwa bantuan tunai se-Indonesia ini diluncurkan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19. Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris (Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris)

Tim survei mengambil sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dedi mengatakan, tingkat akurasi data 97% dan persentase eror dalam pengambilan sampel 2,5%.

Adapun, nama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly muncul sebagai menteri yang dianggap paling layak di-reshuffle.

Setelahnya, muncul nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.

"Ini kalau diasumsikan atau dikaji lebih dalam, nama-nama ini (yang dianggap layak reshuffle) sebetulnya adalah nama-nama yang berkaitan dengan program-program selama pandemi," jelas Dedi.

Sementara, tiga menteri perempuan yang menjadi menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.

Di urutan pertama adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, lalu Menlu Retno Marsudi dan Mensos Tri Rismaharini.

Kemudian, ada juga Prabowo Subianto muncul dalam nama menteri paling terpopuler.

Nama Tito Karnavian dan Sandiaga Uno juga menjadi nama menteri terpopuler lainnya.

Baca juga: Suami Tewas Ditembak KKB, Istri Sembunyi Lima Jam di Kamar Mandi: Saya Masih Sempat Panggil Papa

Baca juga: VIDEO Nadya Mustika Melahirkan Tanpa Didampingi Rizki DA

Berikut daftar menteri yang dianggap layak reshuffle:

1. Yasonna Laoly 54,0 persen

2. Ida Fauziah 46,0 persen

3. Zainuddin Amali 41,2 persen

4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen

5. Johnny Plate 29,0 persen

6. Teten Masduki 28,5 persen

7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen

8. Siti Nurbaya 23,8 persen

9. Airlangga Hartanto 19,3 persen

10. Arifin Tasrif 19,0 persen

11. Bintang Darmawati 15,0 persen

12. Sofyan Djalil 12,1 persen

13. Luhut Panjaitan 9,8 persen

14. Nadiem Makarim 9,7 persen

15. Muhadjir Effendy 9,1 persen

Menteri paling populer:

1. Prabowo Subianto 56 persen

2. Tito Karnavian 43 persen

3. Sandiaga Uno 39 persen

4. Mahfud MD 30 persen

5. Sri Mulyani 29 persen

Menteri berkinerja paling memuaskan:

1. Sri Mulyani 54,7 persen

2. Retno LP Marsudi 50 persen

3. Tri Rismaharini 42 persen

4. Tito Karnavian 38 persen

5. Mahfud MD 34 persen

(Tribunnews.com/Maliana/Reza Dani, KompasTV/Ahmad Zuhad)

Berita lainnya seputar Reshuffle kabinet

SUMBER: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved