Berita Nasional
Dipenjara Usai Penggal Ayah Kandung, Pemuda Ini Ditemukan Gantung Diri di Sel Tahanan
Ingat dengan pemuda berusia 25 tahun yang tega memenggal kepala ayah kandungnya di Lampung?
TRIBUNJAMBI.COM, LAMPUNG - Ingat dengan pemuda berusia 25 tahun yang tega memenggal kepala ayah kandungnya di Lampung?
Akhir tragis kisah pemuda berinisial KPW itu harus mengakhiri hidupnya di dalam sel khusus Polsek Kalirejo, Lampung Tengah, Senin (12/4/2021) sekira pukul 04.00 WIB.
Sebelumnya ia harus ditahan di sel khusus oleh pihak kepolisian karena melakukan aksi pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Slamet (65) di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.
Peristiwa pembunuhan sadis itu bermula kala korban Slamet bersama istrinya Ningsih (55) baru pulang dari sawah, Senin siang.

Korban pun saat itu tengah duduk di bagian belakang rumah, sementera sang istri korban langsung mandi di kamar mandi.
Tak lama, istri korban yang sedang berada di dalam kamar mandi mendengar suara gaduh dari bagian belakang rumahnya.
Seketika Ningsih pun langsung berbenah dari kamar mandi dan langsung menuju ke bagian belakang rumahnya.
Alangkah terkejutnya Ningsing melihat suaminya yang terkapar bersimbah darah dalam kondisi tanpa kepala.
"Istri korban langsung keluar kamar mandi karena mendengar suara gaduh di bagian belakang rumahnya. Dia terkejut melihat tubuh sang suami bersimbah darah dan tanpa kepala," kata Kepala Kampung (Kakam) Sendang Rejo, Hotini dilansir dari Tribunlampung.com, Selasa (23/3/2021).
Sontak Ningsih pun histeris dengan melihat kondisi suaminya.
Lantas, Ningsih pun menjerit keluar rumah meminta pertolongan kepada warga.
Mendengar jeritan Ningsih, warga pun langsung berdatangan ke rumah korban.
Warga yang datang pun juga histeris melihat kondisi korban.
Kepala korban dibawa keliling kampung
Sementara itu pelaku, setelah membunuh dan memenggal leher ayahnya kemudian mengambil karung putih dan memasukan kepala ayahnya itu ke dalam karung tersebut.
Pelaku itu lantas membawa kepala korban berkeliling kampung.
Sambil menenteng karung berisi kepala ayahnya itu, pelaku berteriak memberi tahu warga bila ayahnya sudah meninggal dunia.
"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapakku mati. Bapakku mati'," ujar Tarmin sambil mencontohkan ucapan KPW.
Hal tersebut membuat warga ketakutan, dan meminta aparat kampung untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Mendapat laporan dari warga, polisi pun langsung turun ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku serta membawa jenazah korban ke rumah sakit.
Baca juga: Potensi Hujan akan Meningkat di Provinsi Jambi Bagian Barat, Berikut Penjelasan BMKG
Baca juga: Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Mengaku Jadi Korban Cak Imin, Desak Muktamar Luar Biasa
Baca juga: Polda Jambi Siap Jalankan Instruksi Kapolri untuk Tindak Tegas Polisi yang Terlibat Narkoba
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro pun menduga pelaku KPW mengalami gangguan kejiwaan.
"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (KPW) sudah kami amankan," ujar AKBP Popon Ardianto Sunggoro.
Kemudian pelaku pun menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.
Akhiri hidup di sel
Setelah menjalani observasi di RSJ, pelaku pun lantas ditempatkan di sel khusus.
Kapolsek Kalirejo Iptu Edi Suhendra mengatakan, penempatan KPW itu di sel khusus lantaran ada kekhawatiran menggangu tahanan lainnya.
"Pelaku (KPW) memang kami sendirikan, selnya tidak dicampur dengan (tahanan) yang lain, kami tempatkan di lorong khusus. Karena khawatir kalau dijadikan satu (dengan tahanan lain) akan terjadi apa-apa," ujar Iptu Edi Suhendra, Senin (12/4/2021).
Setelah diketahui secara medis, pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pihak Polsek Kalirejo, lanjut Edi Suhendra, sempat ingin mengembalikan pelaku ke keluarganya di Kampung Sendang Rejo.
"Tapi warga di sana tidak mau yang bersangkutan (KPW) dibawa pulang kembali ke keluarganya, alasannya keamanan warga," ungkap Iptu Edi Suhendra.
Karena penolakan dari warga Kampung Sendang Rejo itulah, pihak Polsek Kalirejo akhirnya menempatkan KPW di sel khusus untuk dilakukan penahanan.
Sebelum diketahui tewas gantung diri, KPW sempat diketahui petugas jaga sudah bangun sekira pukul 03.00 WIB.
KPW diketahui tewas gantung diri sekira pukul 04.00 WIB.
"Sekira pukul 03.00 WIB, petugas (Polsek Kalirejo) yang piket masih melihat yang bersangkutan (pelaku) di dalam ruang tahanannya," kata Iptu Edi Suhendra.
Dilanjutkan Edi, berdasarkan keterangan petugas yang piket, tidak ada gelagat mencurigakan dari pelaku di dalam sel, sebelum akhirnya diketahui tewas gantung diri.
"Pukul 04.00 WIB saat dilakukan pengecekan lagi ke dalam sel, pelaku sudah terlihat tergantung," ujar Iptu Edi Suhendra.
Jenazah KPW, lanjut Edi, usai dilakukan otopsi ke rumah sakit, kemudian diserahkan langsung kepada pihak keluarga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, untuk dikebumikan.
Baca juga: Bolehkah Zakat Fitrah Ditunaikan di Awal Ramadhan 1442 Hijriah? Begini Jawaban MUI
Baca juga: Pevita Pearce Pakai Bikini di Kolam Renang buat Netizen Panik : Cantik Kaya Mermaid Sih
Baca juga: Hukum Berhubungan Suami Istri Siang Hari saat Puasa Ramadan, Bayar Kafarat Puasa 2 Bulan Penuh
Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro, membenarkan pelaku tewas akibat gantung diri.
Popon pun menerangkan, KPW diketahui meninggal dunia di dalam sel khusus Polsek Kalirejo tempat yang bersangkutan saat diamankan.
"Ya benar (pelaku gantung diri). Kejadiannya tadi pagi (Senin) sekira pukul 04.00 WIB," ujar AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).
Dilanjutkan Popon, KPW pun diketahui meninggal dunia secara menggantung diri menggunakan baju yang dipakainya.
"(Gantung diri) menggunakan kaos yang dia pakai," ucap AKBP Popon Ardianto Sunggoro.
Rencananya pelaku akan dimakamkan di kampung kelahirannya di samping kuburan ayahnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Kementerian Kesehatan sendiri menyediakan layanan konseling lewat nomor telepon 500-454.
Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan layanan lewat nomor telepon gawat darurat 119.
Bisa juga menghubungi puskesmas terdekat atau menghubungi Yayasan Pulih dan Heart of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia.
- Yayasan Pulih, email: pulihfoundation@gmail.com, e-counseling: pulihcounseling@gmail.com
- Heart Of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia, Union Space Satrio Tower, level 16th, Suite 07, email: heartofpeople.id@gmail.com. Instagram: heartofpeople.id
(Tribunlampung.id/ Syamsir Alam)
Berita lainnya terkait Kasus Anak Penggal Ayah Kandung
SUMBER: TRIBUN LAMPUNG