Berita Selebritis

NASIB Hengky Kurniawan Usai Bupati Bandung Barat Ditahan KPK, Unggahan Sang Wabup Jadi Sorotan

Nasib Hengky Kurniawan, Wakil Bupati Bandung Barat usai AA Umbara yang merupakan bupatinya resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribun Jambi
Hengky Kurniawan berpeluang jadi Bupati Bandung Barat 

TRIBUNJAMBI.COM - Nasib Hengky Kurniawan, Wakil Bupati Bandung Barat usai AA Umbara yang merupakan bupatinya resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ya, mantan artis yang pindah setir ke dunia politik, Hengky Kurniawan berpotensi naik jabatan jadi Bupati Bandung Barat.

Dari realitas seperti itu, maka agar kepala daerah bisa fokus pada masalah hukumnya, biasanya ia akan dinonaktifkan dahulu dan mengangkat wakilnya jadi bupati.

Mantan artis Hengky Kurniawan pun diperkirakan akan menjabat sebagai Plt Bupati Bandung Barat.

29012017_hengky kurniawan
Hengky Kurniawan (Tribunnews)

Setelah kabar ini mencuat, Hengky Kurniawan pun terlihat mengunggah potret lawas di Instagram pribadinya, @hengkykurniawan.

Pada postingan itu, Hengky pun mempersilahkan para warganet untuk mem-bully dirinya.

"Pernah Gondrong pada jamanya...Yang mau bully silahkan #jumatberkah," tulis @hengkykurniawan.

Bukan bully, Hengky Kurniawan justru mendapat sapaan baru, yakni Pak Bupati.

"Kasep pisan Pak Bup."

"Hallo pa Bupati."

"Mantull Pa Bupati."

"Autobupati yeahhh."

AA Umbara Sutisna, seperti yang diketahui beberapa waktu tersandung kasus korupsi dan telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi oleh KPK, Kamis (1/4/2021).

AA Umbara tersandung dugaan suap pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020.

Selain Aa Umbara, KPK juga menjerat Andri Wibawa (AW) selaku anak Aa Umbara dan pemilik PT Jagat Dir Gantara (JGD) dan CV Sentral Sayuran Garden City Lembang (SSGCL) M. Totoh Gunawan (MTG).

AA Umbara dan Hengky Kurniawan dulu maju dalam Pilkada Bandung Barat pada periode 2018-2023, mereka berhasil menjadi pasangan terpilih.

Meskipun Hengky adalah pria asal Blitar, Jawa Timur, namun karena profilnya yang terkenal sebagai artis tanah air dan kemampuannya berpolitik mampu mendongkrak pemilih pasangan tersebut.

Kemungkinannya, kalau AA Umbara sudah dinonaktifkan sebagai Bupati Bandung Barat, maka Hengky sebagai wakilnya akan naik menjadi Plt bupati.

Dan bila AA diputuskan bersalah, maka dia pun akan diberhentikan dan diganti oleh wakilnya, namun belum tentu, karena bisa saja AA Umbara divonis tidak bersalah dan jabatan akan kembali ke AA Umbara.

Riwayat Hengky Kurniawan Penuh Perjuangan

Hengky Kurniawan bukan sosok asing di dunia hiburan tanah air.

Apalagi bagi mereka yang kerap menonton televisi di tahun 2002-2017.

Wajahnya kerap muncul di TV sebagai pemain sinetron, FTV, ataupun bintang iklan kala itu.

Namun tidak banyak yang tahu, Hengky melalui masa kecilnya dengan penuh perjuangan karena keterbatasan ekonomi keluarga.

“Saya bukan dari keluarga mampu. Ayah saya sopir angkot,” kata Hengky mengawali perbincangan dengan Kompas.com di Bandung, belum lama ini.

Baca juga: Pajak Pendapatan Kelapa Sawit Capai Rp 400 Triliun, Syukur Ajak Gubernur & Bupati Minta Ini ke Pusat

Baca juga: Percantik Rumah dengan Wallpaper Hadirkan Suasana Rileks dan Usir Penat

Baca juga: Permintaan Riky Untuk Hubungan Intim dengan Elsa, Simak Sinopsis Ikatan Jumat Cinta 9 April 2021

Ia pun bersama orang tua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan dari sang nenek.

Rumah itu hanya memiliki dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengahnya.

Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini pun jarang membeli barang, termasuk baju.

Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat masih kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.

“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” katanya.

Untuk membantu sang ayah, kakak dari Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet. Ia sendiri belum bisa membantu, karena saat itu masih sangat kecil.

Berjualan hingga Pemulung

Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir.

Ia memilih menjadi seorang pemasok makanan ringan (snack), dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.

“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” ujarnya.

Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga ikut berjualan es sirup.

Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.

Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.

Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya kala itu.

Saat SMP ini pula, Hengky remaja mulai menjadi pemulung.

Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.

“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” katanya.

Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja.

Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.

Memasuki SMA, pekerjaan Hengky pun bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.

Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung. Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual.

Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.

Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia pun jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 31 Malam Ini Liverpool Vs Aston Villa, Tottenham Vs Manchester United

Baca juga: Syahrul Siswa SMAN 7 Kota Jambi Tewas, Pelaku Siapkan Parang Kejar Korban dengan Kecepatan 90 Km/Jam

Baca juga: Glenca Chysara Dikabarkan Sakit, Pemeran Elsa Ikatan Cinta Ini Sampai Diinfus di Lokasi Syuting

“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ungkap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan.

Jadi artis Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah besar.

Apalagi ada keinginan dirinya untuk menjadi seorang duta besar.

Ia pun hijrah dari Blitar ke Jakarta dengan menggunakan tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.

Di Jakarta, Hengky kembali mengambil kuliah jurusan politik.

Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.

Sebab, di Jakarta ia tidak memiliki saudara. Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.

Ternyata, ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting.

Hingga akhirnya di salah satu production house (PH), ia diterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.

Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun menjadi melejit.

Setelah 10 tahun berkiprah di dunia entertainment, ia pun mulai membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim, dan Irwansyah.

Mereka akhirnya memproduksi FTV untuk sejumlah TV.

Masuk Dunia Politik

Persinggungan Hengky dengan politik sudah berlangsung cukup lama.

Berawal dari sang ayah yang aktif berpolitik dan kerap menjadikan rumahnya tempat berkumpul anggota partai dan berkegiatan.

Dari pemandangan itu, Hengky pun tertarik dengan dunia politik, belajar tentang politik, memutuskan untuk kuliah di jurusan politik, dan lebih suka nonton berita ketimbang sinetron, meskipun ia artis sinetron.

Kerinduannya pada dunia politik muncul kembali setelah 11 tahun aktif di dunia entertainment.

Ia yang mengidolakan Amien Rais sejak reformasi digaungkan 1998 lalu itu mendatangi sekretariat PAN di Warung Buncit.

“Rumah saya di Pasar Minggu, Jakarta, dekat dengan Sekretariat PAN. Saya datang ke sana dan mendaftar untuk belajar. Bukan dipinang partai,” katanya.

Ia pun mencoba peruntungan menjadi caleg DPR RI namun gagal kala itu.

Kemudian ikut tiga kali Pilkada di Blitar, Kediri, dan Bekasi, tapi mundur meskipun elektabilitas tinggi.

“Mundur karena maharnya tinggi, bisa Rp 3 miliar- Rp 5 miliar ke partai politik. Itu belum biaya kampanye. Bagi saya uang segitu mending dipakai usaha,” ujarnya.

Hingga akhirnya ada kesempatan di Pilkada Bandung Barat untuk posisi wakil bupati dan tanpa mahar.

Hingga akhirnya ia pun memenangkan Pilkada Bandung Barat mewakili Partai Demokrat.

Pada September 2018, ia mendampingi Bupati Aa Umbara dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat periode 2018-2023.

(Tribunnews.com/ Siti N/ Kompas.com)

Berita lainnya terkait selebritis tanah air

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

SUMBER: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved