Apa Itu Angin Puting Beliung? Pusaran Angin yang Sebabkan Ratusan Bangunan Rusak di Batanghari

Simak kondisi kantor dan sekolah di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi setelah diterpa angin puting beliung.

Editor: Heri Prihartono
Tribun Lampung
Ilustrasi Angin Puting Beliung 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Beberapa hari terakhir sejumlah wilayah seperti Batanghari terdampak angin puting beliung.

Apa sebenarnya angin puting beliung dan bagaimana membedakannya dengan pusaran angin lainnya?

Dikutip Tribunnews dari situs BMKG, siklon, tornado, puting beliung, dan waterspout  merupakan pusaran atmosfer.

Ukuran diameter tornado, puting beliung, dan waterspouts ebenanrya sama-sama berkisar pada ratusan meter, sedangkan ukuran diameter siklon dapat mencapai ratusan kilometer.

Tornado  biasanya terjadi di kawasan atas  daratan, sedangkan siklon tropis di atas lautan luas dan siklon tropis yang memasuki daratan akan melemah hingga kemudian mati

Sedangkan puting beliung adalah  sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Adapun waterspout merupakan tornado yang bisa terjadi di atas perairan (dapat berupa danau maupun laut).

Beda Siklon, Tornado, Puting Beliung dan Watrespout
Berikut perbedaan Siklon, Tornado, Puting Beliung dan Waterspout (web.meteo.bmkg.go.id)

Kondisi di Batanghari

Begini kondisi kantor dan sekolah di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi setelah diterpa angin puting beliung.

Diketahui jika akibat angin puting beliung puluhan bangunan mengalami kerusakan termasuk sekolah dan perkantoran.

Berdasarkan nformasi yang dihimpun Tribun, di antara bangunan yang rusak itu adalah lima sekolah dan satu masjid.

Peristiwa angin puting beliung di Kabupaten Batanghari Provinis Jambi ini terjadi pada Rabu (7/4/2021) sekira pukul 02.00 Wib dini hari.

Di Batanghari, angin kencang disertai hujan dan dan petir sering terjadi malam dan dini hari.

Diungkapkan Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batanghari, Syar’i Saman angin puting beliung menyebankan kerusakan sedikitnya 87 bangunan.

Di antara bangunan yang rusak itu terdiri dari rumah, kantor, sekolah, dan masjid.

Wilayah yang dihantam puting beliung itu diketahui berada di Desa Pematang Gadung dan Kelurahan Kembang Paseban Kecamatan Mersam.

Pihaknya melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang terdampak dan membantu warga.

“Di Kelurahan Kembang Paseban rumah warga yang terdampak sebanyak 27 unit rumah yang dihuni 111 jiwa,” kata Saman, Kamis (8/4/2021).

Sementara di Desa Pematang Gadung, diketahui rumah warga yang terdampak angin puting beliung sebanyak 60 unit rumah yang dihuni 244 orang.

Kemudian, Syar’i Saman menyebutkan bencana angin puting beliung tak hanya merusak atap rumah warga.

Angin puting beliung juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum dan rumah ibadah.

“Ada 5 sekolah rusak ringan akibat bencana itu, Masjid ada 1, dan fasilitas kantor desa,” ucapnya.

Sementara itu, untuk korban akibat bencana itu, kata Plt Kalak BPBD Batanghari itu ada dua orang.

"Ada dua orang mengalami alami luka ringan akibat peristiwa itu," jelasnya.

Dia menyebut korban sempat menerima perawatan di puskesmas.

"Mereka tertimpa atap, keadaannya sudah membaik,” pungkasnya.

(Tribunjambi.com/Musawira)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved