Campus Blitz
Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi Penderita Diabetes
Perubahan iklim suatu proses normal yang memang terjadi setiap tahunnya, namun jika perubahan iklim sudah melewati batas normal inilah yang akan...
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -
Perubahan iklim suatu proses normal yang memang terjadi setiap tahunnya, namun jika perubahan iklim sudah melewati batas normal inilah yang akan menjadi perhatian.
Namun perubahan iklim yang terjadi sekarang ini, yang terjadi secara signifikan dan akhirnya berlanjut pada krisis iklim, dimana perubahan iklim yang terjadi sudah melebihi seharusnya.
Vania Santoso selaku Co-Founder heySTARTIC young Climate Champion dan dr. Dicky Tahapary, Ph.D., SpPD-KEMD, selaku Staff Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI. Menjelaskan apakah benar pemanasan global terjadi di sekeliling kita ?, apa dampak dari hal tersebut ?, Hubungan secara sins perubahan iklim dan kesehatan ? Dan Apa yang dapat masyarakat lakukan, jika sudah terkena diabetes dan tetap menjaga kesehatan ditengah perubahan iklim ?
Apakah benar pemanasan global terjadi di sekeliling kita ?
Terlihat di sekeliling kita menunjukkan bahwa perubahan iklim yang terjadi itu sangat nyata, seperti musim hujan yang terlalu berkepanjangan atau musim kering yang terlalu berkepanjangan.
Sedangkan normalnya musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga bulan April, dan pada tahun lalu tahun 2020 mundur sampai hampir akhir bulan dan curah hujan sangat berlebih.
Bahkan kondisi ini bisa dikatakan sudah darurat jauh dari kata ideal, selain itu pemanasan global juga meningkat 20 kali lebih panas.
"Dan kondisi perubahan iklim yang signifikan ini yang membuat krisis iklim ini terjadi, dan kita semua yang dipaksa untuk beradaptasi dengan kondisi yang sekarang terjadi," jelas Vania Santoso selaku Co-Founder heySTARTIC young Climate Champion
Setiap kita beraktivitas antara kita jalan kaki, sepedaan atau mobil, dan itu juga berpengaruh pada rumah kaca dan berpengaruh pada pemanasan global.
Tidak hanya itu, dalam memilih makanan juga berdampak pada pemanasan global, seperti kita memiluh sayur dibanding pengolahan daging yang juga berdampak.
Apa dampak dari hal tersebut ?
Dampak dari perubahan iklim ini sangat berdampak terhadap sektor-sektor lain, semua saling terhubung, seperti akibat dari petani yang gagal panen.
"Semua terhubung, akibat kering yang berkepanjangan membuat petani gagal panen, suplay makanan juga terganggu, selain itu juga belum lagi harga pangan yang meningkat, dan dalam kehidupan petani sendiri juga sangat berdampak dari hal tersebut perekonomian mereka terganggu dan tidak bisa menyekolahkan anak," tambah Vania Santoso.
Menurut dr. Dicky Tahapary, Ph.D., SpPD-KEMD. Hubungan secara sins perubahan iklim dan kesehatan ?
Semua hal tersebut juga interconnected, seperti akibat dari musim kering yang terjadi berkepanjangan, penyakit - penyakit yang berpengaruh dari lifestyle timbul.
"Semua itu interconnected, belum lagi jika orang mau olahraga diluar panas, bahan makanan mahal dan orang memilih makanan instan. Yang awal nya sakit diare, akibat fenomena ini berubah menjadi penyakit yang timbul karena lifestyle seperti Diabetes, Jantung, Obesitas, Kanker dan lain sebagainya," jelasnya.
Untuk diabetes sendiri gambaran besarnya sekarang, ada sekitar 10 persen penduduk Indonesia orang dewasa yang terkena diabetes dan 70 persen belum terdeteksi, sedangkan terbanyak yang kena penyakit tersebut di bawah usia 40 tahun
Apa yang dapat masyarakat lakukan, jika sudah terkena diabetes dan tetap menjaga kesehatan ditengah perubahan iklim ?
Saran atau tips bagi masyarakat yang sudah terkena diabates, menjaga kesehatan ditengah perubahan iklim ialah makan makanan yang sehat, berolah raga dan melakukan pemeriksaan berkala.
Orang yang sudah terkena diabetes maupun orang yang sehat, tetap harus menjaga makanan sehat, sebisa mungkin nutrisi seimbang, selain itu juga harus berolahraga.
"Meksipun cuaca tidak mendukung, tetap bisa berolahraga, seperti olahraga dalam rumah, dan untuk panduannya di YouTube banyak mau olahraga apa tinggal pilih,"
Yang tidak kalah penting nya juga komitmen, melihat kondisi saat ini, kita harus tau prioritas waktu, harus benar-benar menyiapkan waktu minimal 30 menit setiap harinya untuk berolahraga.
Baca berita lain terkait Campus Blitz
Baca juga: Saksi Ungkap Direktur PT PIS Gunakan Dokumen Faktur Pajak Palsu Untuk Hindari Pajak
Baca juga: Bupati Batanghari Akui Sedang Dorong Legalkan Illegal Driling Jadi Pertambangan Rakyat di Bajubang
Baca juga: Jadwal MotoGP Portugal 2021 Lengkap, Bakal Jadi Pembuktian Bangkitnya Valentino Rossi?