Liga Champions

Bayern Muenchen vs PSG, Saat Kylian Mbappe Membalas Dendam

Kylian Mbappe bersama skuat Paris Saint-Germain siap membalas kekalahan mereka di final Liga Champions musim lalu

Editor: Deddy Rachmawan
tribunnews.com
Penyerang Paris Saint Germain Kylian Mbape Mengaku Susah Tidur Paska Kekalahan Melawan Manchester United Pada Pertandingan 16 Besar Liga Champions 

Kylian Mbappe bersama skuat Paris Saint-Germain siap membalas kekalahan mereka di final Liga Champions musim lalu ketika mereka bertanding melawan Bayern Muenchen di Perempat final.

Laga leg pertama akan digelar di Allianz Arena pada Kamis (8/4).

Kabar tentang absennya Robert Lewandowski pada leg pertama perempat final disambut gembira para pemain PSG.

Namun bagi Mbappe, tidak ada bedanya menghadapi Bayern Muenchen tanpa Lewandowski.  Dengan atau tanpa Lewandowski, Bayern Muenchen tetap tim yang tangguh.

Mbappe mengakui bahwa absennya Lewandowski memang memberikan keuntungan bagi skuatnya. Tetapi dia tidak berpikir Muenchen jadi tim yang kurang menantang saat bermain tanpa striker andalannya.

“Tentu saja, kami tidak akan pilih-pilih, dia pemain yang hebat untuk mereka,” kata Mbappe kepada Telefoot.

“Ini adalah kabar baik bagi kami, meski saya tidak suka merasa senang dengan cedera orang lain. Ini adalah tim yang hebat, hanya ada tim-tim hebat di Liga Champions. Dan Bayern termasuk di antara favorit. Kami akan pergi ke sana, kami tidak harus malu, kami akan bermain dengan kualitas terbaik  dan kami akan melihat seberapa jauh itu akan membawa kami melangkah,” katanya.

Pada saat Lewandowski cedera, Neymar menunjukkan kondisi yang makin pulih dari cedera. 

Namun, PSG yang kini dilatih oleh Mauricio Pochettino tidak membutuhkan Neymar ketika mereka menunjukkan performa gemilang saat mengalahkan Barcelona 4-1 di babak 16 Besar.

Marco Verratti yang sempat bermain saat itu bakal absen pada pertandingan di Muenchen. Setelah playmaker asal Italia itu menunjukkan positif Covid-19. 

Hal ini bisa menjadi masalah bagi tim Pochettino.

Pelatih  asal Argentina yang juga mantan kapten PSG itu ditunjuk oleh klub pada Januari dengan tugas yang tidak ringan.

PSG menargetkan Pochetino meraih prestasi lebih baik dari pendahulunya yang dipecat, Thomas Tuchel.

Di bawah Tuchel, klub berjuluk Parisians telah memenangkan setiap trofi domestik di Prancis musim lalu sebelum mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya.

Ada banyak tekanan di tim PSG sekarang dibandingkan dengan saat mereka merasakan kekalahan 0-1 dari Bayern Muenchen di Lisabon Agustus lalu.

Sebab, lolos ke final kompetisi klub elit Eropa adalah sebuah langkah yang besar, tetapi jika mereka tersingkir di perempat final tentunya ini  menjadi sebuah kemunduran besar bagi PSG dan Pochettino, terutama saat mereka juga sedang tertinggal di klasemen Ligue 1.

Pochettino mengaku membutuhkan waktu untuk menunjukkan kemampuannya di Parc des Princes.

Dia juga merasa sulit membuat perubahan yang dia inginkan hingga pramusim berikutnya.

Pochettino sebelumnya juga merasakan kekalahan di kandang dengan skor 2-7 oleh Bayern Muenchen saat  masih melatih Spurs.  "Anda bisa menilai saya pada mulai musim depan," katanya kepada Le Parisien.

"Jika kami memenangkan Liga Champions, atau Piala Prancis, atau Ligue 1, pengaruh saya akan minimal. Seperti halnya jika kami tidak memenangkan apa pun. Ini sangat tergantung pada para pemain," tambahnya.

Dari tim yang menjadi starter di final Liga Champions musim lalu, hanya kapten Thiago Silva yang telah pergi, sementara Eric Maxim Choupo-Moting yang masuk sebagai pemain pengganti telah beralih ke tim Muenchen.

Ia digantikan oleh Moise Kean, dan pemain timnas Italia itu  telah menyumbangkan 15 gol untuk PSG, termasuk tiga di Liga Champions.

Baca Berita Jambi lainnya

klik:

Baca juga: Anggota DPRD Kota Jambi 9 Bulan akan Ngantor di Ratu Residence Hotel Walau Rehab Gedung Masih Lama

Baca juga: Hadirkan Konsep Band Rock, The Best Barbershops Sukses Menarik Konsumen

Baca juga: Sudah Diajukan ke Dinas Kesehatan, Lapas Muara Sabak Tak Kunjung Terima Jatah Vaksin Covid-19

Baca juga: Razia di Lapas Perempuan Muarojambi, Petugas Tidak Temukan Barang Mencurigakan

Yang benar-benar dibutuhkan Pochettino adalah Neymar kembali ke performa terbaiknya dan Kylian Mbappe juga tampil terbaik.

Dari hat-tricknya di Barcelona hingga mencetak dua gol dalam kemenangan 4-2 di Lyon. Namun Mbappe juga terkadang  tampil mengecewakan saat di bawah pelatih Tuchel dan Pochettino.

PSG telah kalah 10 kali musim ini, termasuk tiga kekalahan dalam enam pertandingan liga terakhir mereka. Yang terbaru adalah kekalahan 0-1 di kandang dari rival gelar Lille.

Pada pertandingan itu, Neymar diusir wasit. Mereka tertinggal tiga poin di belakang pemimpin Ligue 1 dengan tujuh pertandingan tersisa.

"Kami mengalami banyak pasang surut, jadi kami harus lebih konsisten seperti musim-musim sebelumnya," kata kapten Marquinhos kepada Canal Plus.

"Kami masih bisa mencapai hal-hal hebat jadi kami perlu fokus pada hal-hal positif dan melihat apa yang bisa kami tingkatkan. Pertandingan berikutnya adalah salah satu pertandingan terbesar kami musim ini." (tribun network/mba/afp)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved