Ibu Hamil Ikut Keracunan Usai Makan Bakso Bakar, Warga Datangi Kediaman Penjual Bakso Bakar
"Jajanan itu memang sudah agak busuk, allamdulilah saudara dan ponakan saya sudah pulang ke rumah meskipun kondisinya saat ini belum stabil dan masih
TRIBUNJAMBI.COM - Diduga akibat menyantap jajanan bakso bakar yang tak layak konsumsi, 32 orang warga Desa Keranggan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi dilarikan ke rumah sakit.
Mereka diduga keracunan bakso bakar sehingga harus menerima tindakan medis di RSUD Ahmad Ripin, Sabtu (3/4) malam.
Azhari, seorang perangkat desa di sana saat dikonfirmasi pada Minggu (4/4) mengatakan keterangan yang ia terima dari masyarakat bakso bakar tersebut sudah berbau, mengeluarkan aroma tak sedap.
Terutama, kata dia, pada makanan jenis ati ampela.
"Jajanan itu memang sudah agak busuk, allamdulilah saudara dan ponakan saya sudah pulang ke rumah meskipun kondisinya saat ini belum stabil dan masih pusing," ungkapnya kepada Tribun, kemarin.
Bhabinsa Desa Keranggan, Zainal tak menampik adanya peristiwa itu.
"Iya kita masih menduga dari makanan bakso bakar keliling yang mereka beli. Adanya indikasi telur lalat, namun belum bisa dipastikan penyebabnya, karena hasil uji Balai POM belum diketahui, besoklah baru tahu, karena sampelnya masih di RSUD," kata Zainal.
Keracunan masal ini bermula saat sejumlah warga secara terpisah membeli jajanan bakso bakar yang dijajakan oleh penjual keliling pada Sabtu sore.
Reaksi negatif pada tubuh baru mereka rasakan beberapa waktu setelahnya. Lalu, akhirnya pada malam hari para warga tersebut dibawa ke RSUD Ahmad Ripin.
Najman satu di antara warga Desa Keraggan mengatakan, bakso bakar dibeli dari penjual jajanan keliling yang biasa berjualan di desa mereka.
"Usai memakan bakso bakar itu belasan anak anak dan sejumlah orang dewasa tersebut merasa mual dan muntah-muntah, serta pusing sehingga terpaksa harus dilarikan RSUD Ahmad Ripin Muarojambi," ungkapnya.
Mereka yang keracunan ini didominasi anak-anak, tetapi ada pula ibu hamil.
Mereka mengalami gejala yang sama yakni, mual dan muntah-muntah serta mengalami pusing di kepala.
Direktur RSUD Ahmad Ripin dr Ilham mengatakan, awalnya ada 16 orang yang menjalani perawatan akibat kasus ini.
Namun, kemudian jumlahnya bertambah hingga mencapai 32 orang.